Mahasiswa UM Surabaya raih emas di Piala Dunia Panjat Tebing di Chamonix Prancis
Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Rahmad Adi Mulyono meraih medali emas pada nomor speed pada Piala Dunia Panjat Tebing 2023 di Chamonix, Prancis beberapa waktu lalu.
"Syukur Alhamdulillah, saya sangat senang dan bersemangat karena ini adalah medali emas pertama saya di kompetisi Piala Dunia," ujar Adi dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa.
Mahasiswa semester 8 yang mendapat julukan Spiderman Jatim tersebut berhasil lolos ke final speed putra usai berhasil mengalahkan Nursamsa Raharjati.
Di semifinal Adi mencatatkan waktu 4,97 detik unggul tipis atas Nursamsa 4,98 detik. Nursamsa meraih perunggu pada nomor ini.
Kemudian pada babak final Rahmad Adi Mulyono melawan wakil Kazakhstan, Rishat Khaibullin. Adi menjadi yang terbaik dan mendapatkan medali emas setelah mencatatkan waktu 5,01 detik atas Khaibullin yang mencatatkan waktu 5,05 detik.
Adi menyampaikan keberhasilannya menyabet emas karena telah berlatih dan berusaha keras bersama sebagai sebuah tim, lebih seperti keluarga. Itu mendorong dirinya dalam mempersiapkan setiap kompetisi, dan apa yang dinantikan berbuah hasil yang manis di kejuaraan dunia.
"Terima kasih untuk dukungan keluarga, pelatih, tim Indonesia, kampus UM Surabaya dan seluruh rakyat Indonesia, terus doakan saya," kata dia.
Adi berharap bisa melanjutkan dan mendapatkan medali di kejuaraan dunia dan kejuaraan-kejuaraan berikutnya.
Selain berprestasi di ajang panjat tebing, Adi berharap bisa menyelesaikan kuliah secara tepat waktu di UM Surabaya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UM Surabaya Ma’ruf Sya’ban mengaku sangat bangga dengan capaian prestasi di tingkat dunia yang telah diraih oleh mahasiswa penerima beasiswa atlet tersebut.
"Ajang kejuaraan dunia selalu menjadi ajang bergengsi, tidak hanya kampus yang bangga tapi juga seluruh rakyat Indonesia, ini adalah capaian yang sangat membanggakan universitas dan Indonesia," katanya.
Ma’ruf menambahkan universitas akan terus mendukung para atlet-atlet UM Surabaya dalam kompetisi-kompetisi tingkat nasional maupun internasional dan berharap capaian ini menjadi semangat untuk atlet lain untuk berprestasi.
"Syukur Alhamdulillah, saya sangat senang dan bersemangat karena ini adalah medali emas pertama saya di kompetisi Piala Dunia," ujar Adi dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa.
Mahasiswa semester 8 yang mendapat julukan Spiderman Jatim tersebut berhasil lolos ke final speed putra usai berhasil mengalahkan Nursamsa Raharjati.
Di semifinal Adi mencatatkan waktu 4,97 detik unggul tipis atas Nursamsa 4,98 detik. Nursamsa meraih perunggu pada nomor ini.
Kemudian pada babak final Rahmad Adi Mulyono melawan wakil Kazakhstan, Rishat Khaibullin. Adi menjadi yang terbaik dan mendapatkan medali emas setelah mencatatkan waktu 5,01 detik atas Khaibullin yang mencatatkan waktu 5,05 detik.
Adi menyampaikan keberhasilannya menyabet emas karena telah berlatih dan berusaha keras bersama sebagai sebuah tim, lebih seperti keluarga. Itu mendorong dirinya dalam mempersiapkan setiap kompetisi, dan apa yang dinantikan berbuah hasil yang manis di kejuaraan dunia.
"Terima kasih untuk dukungan keluarga, pelatih, tim Indonesia, kampus UM Surabaya dan seluruh rakyat Indonesia, terus doakan saya," kata dia.
Adi berharap bisa melanjutkan dan mendapatkan medali di kejuaraan dunia dan kejuaraan-kejuaraan berikutnya.
Selain berprestasi di ajang panjat tebing, Adi berharap bisa menyelesaikan kuliah secara tepat waktu di UM Surabaya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UM Surabaya Ma’ruf Sya’ban mengaku sangat bangga dengan capaian prestasi di tingkat dunia yang telah diraih oleh mahasiswa penerima beasiswa atlet tersebut.
"Ajang kejuaraan dunia selalu menjadi ajang bergengsi, tidak hanya kampus yang bangga tapi juga seluruh rakyat Indonesia, ini adalah capaian yang sangat membanggakan universitas dan Indonesia," katanya.
Ma’ruf menambahkan universitas akan terus mendukung para atlet-atlet UM Surabaya dalam kompetisi-kompetisi tingkat nasional maupun internasional dan berharap capaian ini menjadi semangat untuk atlet lain untuk berprestasi.