Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyebutkan salah satu pertimbangannya menunjuk Nezar Patria menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika adalah pengalaman Nezar di media.
Nezar Patria resmi dilantik sebagai Wamen Kominfo mendampingi Budi Arie Setiadi yang juga resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada hari Senin.
"Pengalaman di media, pernah di Pemred Jakpos, pernah di Dewan Pers," kata Presiden Jokowi usai melantik wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Baca juga: Presiden Jokowi melantik lima wakil menteri baru
Baca juga: Erick Thohir: Wamen Rosan Roeslani akan melanjutkan transformasi BUMN
Baca juga: Budi Arie, loyalis pemegang kepercayaan Jokowi yang menjadi Menkominfo
Sebelum dilantik, Nezar Patria tercatat menjabat sebagai Staf Khusus V Menteri BUMN sejak 7 Juni 2022.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari situs resmi BUMN, dia juga pernah ditunjuk sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) sejak 23 September 2020 sampai 25 April 2022, dan Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha pada tanggal 31 November 2021 s.d. 13 Juni 2022.
Karier Nezar di bidang media dimulai saat dia menjadi wartawan di Majalah DR pada tahun 1999-2000, kemudian berlanjut di Majalah TEMPO hingga 2008.
Ia pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi CNN Indonesia.com pada tahun 2014-2015. Pada tahun 2018, Nezar resmi menjadi Pemimpin Redaksi (Pemred) The Jakarta Post yang telah terintegrasi antara produksi koran dan daringnya.
Pria kelahiran Sigli, 15 Oktober 1970, itu juga tercatat mengemban amanah Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga Periode 2016-2019 di Dewan Pers.
Rekam jejak Nezar di bidang media dan BUMN menjadi pertimbangan Presiden Jokowi untuk menunjuknya sebagai Wamen Kominfo mendampingi Budi Arie Setiadi yang juga baru menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
"Pernah di Dewan Pers, pernah di BUMN. Saya kira akan sangat membantu sekali Pak Menteri Budi Arie," kata Presiden Jokowi.