Jakarta (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengungkapkan banyaknya warga mendirikan tenda di bawah areal tambang emas rakyat yang longsor di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo telah berimplikasi pada jumlah korban yang terdampak.
"Dari posko melaporkan di bawah longsoran itu ada banyak camp warga. Ada ibu dan anak juga yang menjadi korban sudah ditemukan," kata laporan dari pusat koordinasi operasi SAR Basarnas yang diterima di Jakarta, Selasa.
Data terkini yang telah tercatat di posko utama operasi SAR gabungan di Desa Tulabolo Timur total jumlah korban bertambah jadi sebanyak 104 orang pada Senin (8/7) malam, dari sebelumnya 72 orang.
Dari jumlah korban tersebut dilaporkan sebanyak 12 orang meninggal dunia, 44 orang selamat dengan luka ringan dan berat, kemudian korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 48 orang.
Para korban meninggal dan luka-luka dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Bone Bolango dan Gorontalo.
Basarnas belum mengetahui secara persis penyebab longsor di areal tambang rakyat dan sekitarnya itu. Namun sementara ini menurut tim SAR di lapangan hujan berintensitas sedang- deras yang mengguyur dalam waktu cukup lama sejak Sabtu (6/7) hingga Senin malam turut memperparah dampak longsor yang ditimbulkan karena tanah menjadi semakin labil.
Dalam keterangan terpisah dari Kepala Kantor SAR Gorontalo Heriyanto mengatakan hujan yang terus mengguyur kemarin malam juga cukup sempat menghentikan sebentar operasi pencarian dan evakuasi para korban yang dilakukan oleh ratusan personel tim SAR gabungan untuk selanjutnya kembali dilanjutkan pagi ini (hari ke tiga).
Dalam hambatan itu, dia memastikan tim gabungan berkomitmen untuk terap melakukan upaya semaksimal mungkin, memanfaatkan segenap peralatan SAR mumpuni dan sumber daya yang ada untuk mencari, mengevakuasi para korban setidaknya dalam tujuh hari.
Sebelumnya, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu (6/7) dan ada jiwa yang terancam untuk segera membutuhkan pertolongan.
Informasi awal yang diterima peristiwa tanah longsor terjadi pada tengah malam sekitar pukul 23.45 Wita. Saat itu sebagian korban sedang beristirahat dan tertidur pulas di beberapa perkemahan atau warung yang ada di lokasi tambang.
Berita Terkait
Penjabat Gubernur ajak PT CPM investasi di Sulbar
Rabu, 9 Oktober 2024 1:19 Wib
Area bekas tambang marmer jadi objek wisata
Senin, 7 Oktober 2024 13:38 Wib
Bahlil siap menindak tegas tambang tak ikuti kaidah pertambangan
Kamis, 26 September 2024 1:02 Wib
ESDM: Akan ada aturan khusus reklamasi tambang di sekitar IKN
Selasa, 24 September 2024 15:54 Wib
OC Kaligis membela WNA Korea terlibat kasus tambang ilegal di Sulbar
Kamis, 19 September 2024 1:50 Wib
Antam menggandeng BUMD Sulsel dan Luwu Timur kembangkan tambang nikel
Jumat, 13 September 2024 21:55 Wib
PBNU siap mengelola tambang di Kaltim seluas 26.000 ha
Kamis, 22 Agustus 2024 16:09 Wib
Liu Huanhua antar China kembali tambang emas dari angkat besi Olimpiade Paris 2024
Minggu, 11 Agustus 2024 8:38 Wib