Walikota Makassar optimistis meraih juara lomba kelurahan Kemendagri
Makassar (ANTARA) -
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto optimistis Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, bisa memenangkan Lomba Kelurahan Tingkat Regional Ditjen Bina Pemdes (Pemerintah Desa) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Semoga harapan masyarakat kita, dengan semangat seperti ini maka secara nasional, Insyaallah menang," kata Ramdhan dalam sambutannya pada acara Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Klarifikasi Lapangan Lomba Kelurahan Tingkat Regional Ditjen Bina Pemdes Kemendagri di Kelurahan Manggala, Makassar, Sabtu.
Sikap optimistis yang ditunjukkan Danny, sapaan Ramdhan Pomanto, bukan tanpa alasan. Hal itu didasarkan pada banyaknya inovasi, perubahan sosial serta kekompakan yang luar biasa dari masyarakat setempat.
Dia bersyukur lantaran inovasi, kreativitas dan prestasi di Kelurahan Manggala begitu mentereng. Sehingga mampu mewujudkan kesuksesan dalam lomba kelurahan level regional ini.
Lebih dari itu, di hadapan Ketua Tim Penilai Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Dr M Sigit Andi Rahman, Danny Pomanto memaparkan kelurahan di Makassar mendapatkan perlakuan yang berbeda dari kelurahan pada umumnya.
Makassar tidak hanya berhenti pada pelibatan RT-RW, tetapi selama 10 tahun periodenya membuat rekonstruksi sosial.
Dalam lingkup kelurahan, dibuat local influencer di dalamnya, seperti Dewan Lorong, tokoh masyarakat atau kharismatik leader, tokoh perempuan juga milenial.
Oleh karena itu, perubahan dan rekonstruksi sosial di masyarakat begitu terasa. Sebagaimana terciptanya Lorong Wisata, yang mana dulunya hanya lorong tetapi kini ribuan lorong di Makassar berubah menjadi lorong wisata dan berdaya.
Total ada 21 konten di masing-masing lorong wisata sehingga memberdayakan dan membuat sirkulasi ekonomi di masyarakat.
Tak hanya itu, Danny menyebut keterlibatan RT-RW dan local influencer itu mampu meningkatkan pendapatan daerahnya.
Makanya, Danny memprogramkan kenaikan insentif kepada RT-RW dari Rp75 ribu menjadi Rp1 juta saat PAD menyentuh Rp1 triliun, dari Rp500 miliar saat menjabat. Sebuah kesyukuran karena pada periode pertama itu berhasil.
Sementara periode kedua ini, Wali Kota berlatar pendidikan arsitektur itu kembali memprogramkan insentif Rp2 juta jika PAD tembus Rp2 triliun.
"Saya mau sampaikan bahwa mereka lah (RT/RW dan masyarakat) pemilik kota ini, apalagi dibantu dengan local influencer. Dengan inisiasi, insentif, dan semangat yang berbeda maka Insyaallah semua bisa tercapai," katanya berharap.*