Pemkot Makassar ingin mengadopsi program nol karbon Kota Maniwa Jepang
Makassar (ANTARA) - Sejumlah pejabat Pemerintah Kota Makassar yang melakukan kunjungan kerja ke Kota Maniwa, Jepang, banyak belajar mengenai sistem perkotaan serta ingin mengadopsi salah satu programnya yakni nol karbon atau zero carbon.
Kepala Bappeda Makassar Andi Zulkifli Nanda melalui keterangannya dari Jepang yang diterima di Makassar, Minggu, mengatakan bahwa kunjungan kerja itu dalam rangka membahas tentang rencana kerja sama dalam komitmen Pemkot Makassar terhadap penerapan kota rendah karbon (Low Carbon City).
"Ini adalah pertemuan lanjutan, sebelumnya pihak Pemerintah Maniwa, Jepang, sudah bertemu dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, dan kunjungan balasan ke Jepang itu untuk lebih memantapkan komitmen bersama tersebut," ujarnya.
Beberapa pejabat Pemkot Makassar yang berkunjung ke Maniwa, Jepang, yakni Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Andi Zulkifli Nanda, Kepala Dinas Pariwisata Muh Roem, dan Kepala Bagian Kerja Sama Andi Zulfitra Dianta.
Andi Zulkifli Nanda mengatakan bahwa kunjungan kerja itu dalam rangka membahas tentang rencana kerja sama antara dua kota yakni Kota Makassar dan Kota Maniwa, Jepang.
Terlebih Pemerintah Kota Maniwa sejak 2020 telah mendapatkan sertifikat dunia dalam penerapan program Zero Carbon City.
"Kunjungan ini terkait penjajakan kerja sama city to city antara Makassar dan Maniwa, serta Universitas Hasanuddin (Unhas) terkait penyusunan perencanaan program Low Carbon City Makassar," katanya.
Mereka berkesempatan meninjau sistem pengelolaan sampah Kota Maniwa. Saat ini Kota Maniwa sedang melakukan percobaan percontohan pembuatan pupuk dari sampah rumah tangga dalam upayanya menciptakan masyarakat dekarbonisasi.
Dalam kunjungannya, mereka diterima langsung Wali Kota Maniwa Noboru Ota. Kota Maniwa melalui sistem pengelolaan sampah ini berhasil memproduksi 1.500 ton pupuk cair per tahun.
Sebagai salah satu kota maju, Kota Makassar ingin belajar banyak dengan Jepang. Ini juga sebagai salah bentuk komitmennya dalam mempercepat Makassar menuju kota dunia.
Menurut Zulkifli Nanda, hasil kunjungan kerja di Kota Maniwa Jepang akan diusulkan kepada Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dalam hal mengadopsi program Zero Carbon City Maniwa.
Hal itu mulai dari sistem pengelolaan sampah, penghijauan dengan menggunakan pupuk cair yang dihasilkan dari sampah rumah tangga, hingga penetapan SDG's di Maniwa dengan keterlibatan masyarakat.
"Jadi, Pemerintah Kota Maniwa sudah mengantongi sertifikat dunia dalam penerapan program Zero Carbon City, sehingga program-program yang diterapkan di sana itu kita coba adopsi," tuturnya.
Sebelumnya, di Kota Tokyo para delegasi Pemkot Makassar juga mengadakan pertemuan dengan Yachiyo Engineering sebagai tindak lanjut kickoff meeting mengenai perencanaan proyek sirkulasi biomass.
Proyek ini merupakan kolaborasi Pemkot Makassar, Universitas Hasanuddin, dan Kota Maniwa Jepang di bidang dekarbonisasi. Proyek ini dilatarbelakangi kerja sama bilateral dalam mewujudkan Low Carbon Growth Partnership antara Indonesia dan Jepang yang dibuat pada 2013.
Delegasi Pemkot Makassar juga berkunjung ke Nippon Koei dan melihat langsung implementasi sistem kereta api utama di kawasan perkotaan Jepang, seperti, LRT, AGT, dan Metro Capsul.
"Kerja sama dengan Nippon Koei itu sudah jalan kajiannya di bidang transportasi," ucap Zulkifli Nanda.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Makassar ingin adopsi program nol karbon Kota Maniwa Jepang
Kepala Bappeda Makassar Andi Zulkifli Nanda melalui keterangannya dari Jepang yang diterima di Makassar, Minggu, mengatakan bahwa kunjungan kerja itu dalam rangka membahas tentang rencana kerja sama dalam komitmen Pemkot Makassar terhadap penerapan kota rendah karbon (Low Carbon City).
"Ini adalah pertemuan lanjutan, sebelumnya pihak Pemerintah Maniwa, Jepang, sudah bertemu dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, dan kunjungan balasan ke Jepang itu untuk lebih memantapkan komitmen bersama tersebut," ujarnya.
Beberapa pejabat Pemkot Makassar yang berkunjung ke Maniwa, Jepang, yakni Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Andi Zulkifli Nanda, Kepala Dinas Pariwisata Muh Roem, dan Kepala Bagian Kerja Sama Andi Zulfitra Dianta.
Andi Zulkifli Nanda mengatakan bahwa kunjungan kerja itu dalam rangka membahas tentang rencana kerja sama antara dua kota yakni Kota Makassar dan Kota Maniwa, Jepang.
Terlebih Pemerintah Kota Maniwa sejak 2020 telah mendapatkan sertifikat dunia dalam penerapan program Zero Carbon City.
"Kunjungan ini terkait penjajakan kerja sama city to city antara Makassar dan Maniwa, serta Universitas Hasanuddin (Unhas) terkait penyusunan perencanaan program Low Carbon City Makassar," katanya.
Mereka berkesempatan meninjau sistem pengelolaan sampah Kota Maniwa. Saat ini Kota Maniwa sedang melakukan percobaan percontohan pembuatan pupuk dari sampah rumah tangga dalam upayanya menciptakan masyarakat dekarbonisasi.
Dalam kunjungannya, mereka diterima langsung Wali Kota Maniwa Noboru Ota. Kota Maniwa melalui sistem pengelolaan sampah ini berhasil memproduksi 1.500 ton pupuk cair per tahun.
Sebagai salah satu kota maju, Kota Makassar ingin belajar banyak dengan Jepang. Ini juga sebagai salah bentuk komitmennya dalam mempercepat Makassar menuju kota dunia.
Menurut Zulkifli Nanda, hasil kunjungan kerja di Kota Maniwa Jepang akan diusulkan kepada Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dalam hal mengadopsi program Zero Carbon City Maniwa.
Hal itu mulai dari sistem pengelolaan sampah, penghijauan dengan menggunakan pupuk cair yang dihasilkan dari sampah rumah tangga, hingga penetapan SDG's di Maniwa dengan keterlibatan masyarakat.
"Jadi, Pemerintah Kota Maniwa sudah mengantongi sertifikat dunia dalam penerapan program Zero Carbon City, sehingga program-program yang diterapkan di sana itu kita coba adopsi," tuturnya.
Sebelumnya, di Kota Tokyo para delegasi Pemkot Makassar juga mengadakan pertemuan dengan Yachiyo Engineering sebagai tindak lanjut kickoff meeting mengenai perencanaan proyek sirkulasi biomass.
Proyek ini merupakan kolaborasi Pemkot Makassar, Universitas Hasanuddin, dan Kota Maniwa Jepang di bidang dekarbonisasi. Proyek ini dilatarbelakangi kerja sama bilateral dalam mewujudkan Low Carbon Growth Partnership antara Indonesia dan Jepang yang dibuat pada 2013.
Delegasi Pemkot Makassar juga berkunjung ke Nippon Koei dan melihat langsung implementasi sistem kereta api utama di kawasan perkotaan Jepang, seperti, LRT, AGT, dan Metro Capsul.
"Kerja sama dengan Nippon Koei itu sudah jalan kajiannya di bidang transportasi," ucap Zulkifli Nanda.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Makassar ingin adopsi program nol karbon Kota Maniwa Jepang