Sebanyak 85 Anggota DPRD Sulsel dijadwalkan dilantik pada 24 September 2024
Makassar (ANTARA) - Sebanyak 85 Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan terpilih periode 2024-2029 dijadwalkan mengikuti pelantikan dalam Rapat Paripurna diselenggarakan pada Selasa,24 September 2024.
"Pelantikan nanti kita percepat pukul 08.00 Wita. Alasannya, Ketua Pengadilan yang akan mengambil sumpah sebelum berangkat ibadah Umroh di hari yang sama. Jadi, sebelum berangkat ke tanah suci beliau sudah mengambil sumpah Anggota Dewan," ujar Sekretaris DPRD Sulsel Muhammad Jabir di sela gladi bersih persiapan pelantikan di ruangan rapat paripurna Gedung DPRD Sulsel, Makassar, Minggu.
Saat ditanyakan mengapa pelaksanaan gladi bersih tersebut dilaksanakan lebih awal, mengingat masih ada waktu sepekan jelang pelantikan, karena jadwal anggota dewan padat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sebelum masa bakti jabatannya berakhir.
"Selain agenda padat, kalau dimajukan misalnya tanggal 17 September 2024 maka masa bakti anggota dewan belum selesai, jadi sudah pas waktunya 24 September 2024. Bila dihitung masa periode 2019-2024 juga sudah pas waktunya," papar Jabir menjelaskan.
Mengenai dengan teknis pelantikan, untuk laki-laki menggunakan jas lengkap dan perempuan berpakaian kebaya lengkap yang telah disediakan sekretariat DPRD Sulsel. Proses selanjutnya, penyematan Pin emas dengan berat masing-masing lima dan tiga gram bagi anggota DPRD Sulsel.
Untuk jumlah tamu undangan, dibatasi maksimal 250 orang, serta disiapkan kursi di bagian luar ruangan paripurna. Kursi anggota DPRD disiapkan lengkap dengan nama-namanya agar setelah dilantik langsung menduduki kursi masing-masing sesuai partai politiknya.
Mengenai adanya perubahan nama-nama pengganti Anggota DPRD Sulsel terpilih yang memutuskan maju Pilkada serentak, kata dia, sudah ada surat dari KPU Sulsel, walaupun sebelumnya surat pertama diterima, namun berubah setelah diplenokan.
"Terkait itu, KPU sudah mengirim surat dan ada perubahan nama setelah dua kali pleno. Surat kedua itu sudah dimasukkan dan mengusulkan ke Gubernur melalui Menteri Dalam Negeri yang penggantinya kalau tidak salah sembilan orang," tuturnya.
Proses lanjutan setelah pengambilan sumpah, seluruh Anggota DPRD Sulsel yang sudah dilantik diwajibkan mengikuti masa orientasi mulai 30 September-4 Oktober 2024 di Jakarta.
"Orientasi itu bersifat wajib diikuti semua anggota yang sudah dilantik. Selama masa orientasi tidak boleh berkegiatan lain. Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Diklat untuk penyelenggaraan orientasi," katanya menambahkan.
Dari informasi yang dihimpun tercatat ada sembilan Anggota DPRD Sulsel terpilih maju bertarung di Pilkada serentak 27 November 2024 dan digantikan calon anggota dari parpolnya masing-masing. Yakni, Munafri Arifuddin (Pilkada Makassar) calon pengganti Kadir Halid.
Kemudian, Rezki Mulfiati Lutfi (Pilkada Makassar) calon pengganti Mahmud. Husniah Talenrang (Pilkada Gowa) calon pengganti Kamaruddin. Ady Ansar (Pilkada Selayar) calon pengganti Sri Dewi Yanti. Muzayyin Arif (Pilkada Sinjai) calon pengganti Nur Hasbiyah Main.
Selle KS Dalle (Pilkada Soppeng) calon pengganti Anarchie Arus Bakti. Syaharuddin Alrif (Pilkada Sidrap) calon pengganti Asman. Muhammad Yusuf Ritangnga (Pilkada Enrekang) calon pengganti Andi Insan P Tanri. Dan, Tasming Hamid (Pilkada Kota Parepare) calon pengganti Muhammad Sadar.
"Pelantikan nanti kita percepat pukul 08.00 Wita. Alasannya, Ketua Pengadilan yang akan mengambil sumpah sebelum berangkat ibadah Umroh di hari yang sama. Jadi, sebelum berangkat ke tanah suci beliau sudah mengambil sumpah Anggota Dewan," ujar Sekretaris DPRD Sulsel Muhammad Jabir di sela gladi bersih persiapan pelantikan di ruangan rapat paripurna Gedung DPRD Sulsel, Makassar, Minggu.
Saat ditanyakan mengapa pelaksanaan gladi bersih tersebut dilaksanakan lebih awal, mengingat masih ada waktu sepekan jelang pelantikan, karena jadwal anggota dewan padat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sebelum masa bakti jabatannya berakhir.
"Selain agenda padat, kalau dimajukan misalnya tanggal 17 September 2024 maka masa bakti anggota dewan belum selesai, jadi sudah pas waktunya 24 September 2024. Bila dihitung masa periode 2019-2024 juga sudah pas waktunya," papar Jabir menjelaskan.
Mengenai dengan teknis pelantikan, untuk laki-laki menggunakan jas lengkap dan perempuan berpakaian kebaya lengkap yang telah disediakan sekretariat DPRD Sulsel. Proses selanjutnya, penyematan Pin emas dengan berat masing-masing lima dan tiga gram bagi anggota DPRD Sulsel.
Untuk jumlah tamu undangan, dibatasi maksimal 250 orang, serta disiapkan kursi di bagian luar ruangan paripurna. Kursi anggota DPRD disiapkan lengkap dengan nama-namanya agar setelah dilantik langsung menduduki kursi masing-masing sesuai partai politiknya.
Mengenai adanya perubahan nama-nama pengganti Anggota DPRD Sulsel terpilih yang memutuskan maju Pilkada serentak, kata dia, sudah ada surat dari KPU Sulsel, walaupun sebelumnya surat pertama diterima, namun berubah setelah diplenokan.
"Terkait itu, KPU sudah mengirim surat dan ada perubahan nama setelah dua kali pleno. Surat kedua itu sudah dimasukkan dan mengusulkan ke Gubernur melalui Menteri Dalam Negeri yang penggantinya kalau tidak salah sembilan orang," tuturnya.
Proses lanjutan setelah pengambilan sumpah, seluruh Anggota DPRD Sulsel yang sudah dilantik diwajibkan mengikuti masa orientasi mulai 30 September-4 Oktober 2024 di Jakarta.
"Orientasi itu bersifat wajib diikuti semua anggota yang sudah dilantik. Selama masa orientasi tidak boleh berkegiatan lain. Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Diklat untuk penyelenggaraan orientasi," katanya menambahkan.
Dari informasi yang dihimpun tercatat ada sembilan Anggota DPRD Sulsel terpilih maju bertarung di Pilkada serentak 27 November 2024 dan digantikan calon anggota dari parpolnya masing-masing. Yakni, Munafri Arifuddin (Pilkada Makassar) calon pengganti Kadir Halid.
Kemudian, Rezki Mulfiati Lutfi (Pilkada Makassar) calon pengganti Mahmud. Husniah Talenrang (Pilkada Gowa) calon pengganti Kamaruddin. Ady Ansar (Pilkada Selayar) calon pengganti Sri Dewi Yanti. Muzayyin Arif (Pilkada Sinjai) calon pengganti Nur Hasbiyah Main.
Selle KS Dalle (Pilkada Soppeng) calon pengganti Anarchie Arus Bakti. Syaharuddin Alrif (Pilkada Sidrap) calon pengganti Asman. Muhammad Yusuf Ritangnga (Pilkada Enrekang) calon pengganti Andi Insan P Tanri. Dan, Tasming Hamid (Pilkada Kota Parepare) calon pengganti Muhammad Sadar.