Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid menyatakan hujan lebat hingga putusnya aliran listrik sempat mengganggu evakuasi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin.
“Saat terjadi letusan bersamaan dengan hujan lebat, dan listrik setempat putus, sehingga tidak ada peterangan, itu menyebabkan kepanikan masyarakat untuk melakukan evakuasi. Itu menjadi pelajaran kami semua, bahwa di luar teknis yang kami tekuni, ada hal-hal yang perlu kami sempurnakan, termasuk kondisi hujan lebat dengan petir yang banyak,” katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Senin.
Wafid menegaskan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas) terhitung mulai Senin (4/11) pukul 24.00 WITA.
Hingga saat ini, kata Wafid, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membuat kantong-kantong pengungsian di jarak yang aman, yakni tujuh kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BNPB dan rekan-rekan BNPB sudah membuat kantong-kantong pengungsian. Lokasi-lokasinya terletak pada jarak 7 km dari Gunung Lewotobi Laki-laki yang akan menjadi lokasi penanganan, kami juga sudah berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan setempat,” ujar dia.
Ia mengemukakan selama pengamatan mulai 23 Oktober - 3 November 2024, dari pengamatan visual pada 1 November 2024, terjadi erupsi strombolian, atau erupsi kecil dari fragmen-fragmen dan serpihan magma.
“Dalam rentang waktu pengamatan tersebut, pada 1 November 2024 terjadi 43 kali gempa letusan dan 28 kali gempa, serta selama rentang waktu pengamatan (23 Oktober-3 November 2024), terjadi 133 kali gempa letusan dangkal, 353 kali gempa vulkanik dalam,” paparnya.
Untuk itu, Wafid merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi.
Diketahui, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia Cabang Kupang melaporkan ada empat bandara di Pulau Flores, NTT tidak beroperasi sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.
“Ada empat bandara yang ditutup dengan adanya erupsi Gunung Lewotobi,” kata General Manager Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wiraman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hujan hingga listrik mati sempat ganggu evakuasi di Gunung Lewotobi