Makassar (ANTARA) - Manajemen Bandara Sultan Hasanuddin Makassar di Maros, Sulawesi Selatan, mendirikan posko terpadu guna mendukung kelancaran pelayanan selama masa angkutan Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya yaitu mendirikan Posko Monitoring Angkutan Lebaran 2025 untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa bandara," kata General Manager Bandara Sultan Hasanuddin Minggus Gandeguai di Maros, Rabu (19/3).
Dia mengatakan Posko Monitoring Angkutan Lebaran dibuka mulai 21 Maret 2025 dengan menyiapkan sejumlah fasilitas untuk melayani pengguna jasa selama masa angkutan lebaran tahun ini.
Selain itu, Bandara Sultan Hasanuddin juga menjadi bandara alternatif apabila terjadi pengalihan penerbangan dari bandara lain yang berada di wilayah dekat Bandara Sultan Hasanuddin, seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara SAM Sepinggan Balikpapan, Bandara Samratulangi Manado dan Bandara Haluleo Kendari.
Hingga saat ini, lanjut Minggus, terdapat tiga) maskapai yang telah mengajukan tambahan penerbangan selama Libur Lebaran 2025 di antaranya Lion Air, Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia.
Sementara itu, operasional Posko dimulai 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025 di Area Check In dan Area Kedatangan Bandara.
Selain mendirikan posko, pihak pengelola bandara juga mengoptimalkan fasilitas utama seperti landasan pacu, apron, terminal dan fasilitas penunjang serta personel untuk kelancaran operasional bandara.
Hingga saat ini, terdapat 37 rute penerbangan domestik dan 4 rute penerbangan internasional yang dilayani oleh Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
"Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 27 Maret 2025 dengan jumlah penumpang sekitar 41.000 orang dan puncak arus kembali diprediksi terjadi pada 5 April 2025 dengan jumlah penumpang sekitar 37.000 orang," jelas Minggus.
Selama libur Lebaran 2025 prediksi jumlah penumpang sekitar 660.000 naik 3 persen dari tahun lalu dengan jumlah penumpang sebanyak 640.736 orang.
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akan beroperasi 24 jam penuh.
Pengelola bandara juga mempersiapkan antisipasi apabila terjadi keadaan tertentu seperti penerbangan yang tertunda, dan antisipasi keadaan darurat lainnya bekerjasama komunitas bandara.
Komunitas bandara tersebut adalah pihak Otoritas Bandara, TNI AU, Polisi, Balai Besar Kesehatan dan Karantina Pelabuhan, Basarnas, Maskapai dan lainnya. Manajemen Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sendiri menyiapkan 975 personel.