Mamuju (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga mendorong kesejahteraan bagi tenaga pengajar dan pengelola pesantren di daerah itu.
"Saya akan berupaya mendorong kesejahteraan bagi para pengajar dan pengelola pesantren yang ada di Sulbar," kata Salim Mengga, saat menghadiri buka puasa bersama di Pondok Pesantren Al Munawwarah, di Mamuju, Rabu
Wagub mengaku prihatin dengan kondisi sejumlah pesantren di Sulbar, termasuk terkait sumber daya manusia (SDM), seperti tenaga pengajar dan pengelola pesantren.
Sehingga ke depan lanjut Salim Mengga, perlunya memberi perhatian kepada tenaga pendidik di pesantren, terutama guru bantu yang mendapat honor rendah.
"Ini akan menjadi perhatian kita ke depan. Kita akan upayakan untuk bisa menjangkau memberi bantuan agar anak-anak kita yang ada di pesantren bisa tumbuh menjadi generasi muda yang unggul, berakhlak mulia dan berilmu," terangnya.
Termasuk tambahnya, dukungan kepada para pembina pesantren.
"Betapapun besar jiwa pengabdian seseorang, dia tetap butuh kehidupan yang cukup. Karena itu ke depan kita upayakan agar para pembina dan mereka yang bekerja di masjid, guru mengaji, akan mendapatkan perhatian yang layak," ujar Salim Mengga.
Wagub juga berharap agar para generasi muda belajar sungguh-sungguh karena masa depan bangsa ini ada di tangan mereka.
"Kita tidak tahu nasib kita ke depan, tapi yang pasti kalau kita rajin belajar maka pasti juga menemukan takdir kita yang lebih baik," kata Salim Mengga.
Sementara, Pimpinan Pondok Pesantren Al Munawwarah Ustadz Zakaria menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wagub di pondok pesantren tersebut.
Pada kesempatan itu, Ustadz Zakaria memaparkan kondisi di pesantren, termasuk kendala yang dihadapi.
Walaupun kendala tersebut kata Ustadz Zakaria tidak sampai mengganggu proses transfer ilmu kepada santri, namun pihaknya berharap agar ke depan pemerintah dapat memberikan perhatian sehingga para santri dapat menikmati pendidikan yang lebih baik.
"Sampai saat ini yang paling sulit adalah kesejahteraan para pembina dan pengelola. Itu belum terpecahkan agar bisa lebih maksimal memberikan pembinaan kepada santri-santri," ujar Ustadz Zakaria.