Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membuka peluang investasi perkebunan kelapa dalam bersama sejumlah pengusaha untuk memajukan ekonomi daerah.
Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga di Mamuju, Kamis, mengatakan Pemprov Sulbar membuka peluang investasi pengolahan kelapa dalam, dengan menjalin kemitraan bersama pengusaha dan petani.
Ia mengatakan, sejumlah pengusaha investor telah mengaku tertarik berinvestasi mengembangkan kelapa dalam di Sulbar sehingga akan menjadi harapan baru baru bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Selain itu, hal ini juga akan menguntungkan daerah karena akan berkontribusi bagi peningkatan pendapatan asli daerah.
"Pemprov Sulbar dengan sejumlah pengusaha di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai membahas peluang investasi kelapa dalam yang menguntungkan di Sulbar," katanya.
Ia menyampaikan, investasi sektor kelapa dalam di Sulbar akan dilaksanakan melalui skema kemitraan langsung bersama petani.
yakni investor bakal menyediakan bibit, ditanam di lahan milik petani, lalu hasil panennya dibeli kembali untuk diolah dan diekspor.
"Bahkan investor juga menjanjikan akan membangun pabrik pengolahan kelapa dalam di Sulbar karena kelapa dalam di Sulbar akan dikembangkan menjadi komoditi ekspor," katanya.
Wagub mengungkapkan, potensi kelapa dalam di Sulbar memang belum tergarap maksimal dan petani hanya mengolah hasil panen menjadi kopra atau minyak goreng tradisional. Itu pun masih dikirim dalam bentuk mentah ke luar daerah, seperti Surabaya dan Makassar.
Ia berharap, pengembangan investasi kelapa dalam ini dan berjalan mulus dan mampu melahirkan produk bernilai ekspor.
Ia menyampaikan daerah yang akan jadi fokus awal kemitraan pengembangan investasi kelapa dalam adalah Polewali Mandar dan Majene, karena berdasarkan survei awal kedua wilayah itu telah menunjukkan punya potensi besar, karena memiliki luas lahan yang layak dan, jumlah petani yang banyak hingga memiliki kesiapan infrastruktur pendukung.
"Dampaknya juga diyakini bisa meluas dan rantai distribusi akan dipangkas karena perusahaan langsung terhubung ke petani, kemudian harga pun mengikuti mekanisme pasar, bukan lagi permainan tengkulak," katanya.
Wagub mengatakan, kehadiran pengusaha yang ingin berinvestasi di Sulbar, juga bisa menjadi solusi membuka lapangan kerja sekaligus meningkatkan PAD.
"Sebenarnya diperlukan Sulbar ini oleh masyarakat kita, kepercayaan, nah ini yang harus kita bangun ke depan kalau kita telah dipercaya investor, dipercaya rakyat bahwa kita punya niat baik untuk membangun Sulbar, maka Sulbar akan berkembang ekonominya," katanya.