Kupang (ANTARA Sulsel) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Uni Timor Aswain, organisasi yang memayungi warga eks Timor Timur di Indonesia Eurico Gutteres menilai, keputusan Xanana Gusmao menunjuk Rui Araujo sebagai penggantinya sebagai sebuah langkah yang sangat mengejutkan.
"Agak mengejutkan, mengapa Xanana menunjuk penggantinya Rui Araujo, yang`berdarah integrasi," kata Eurico Gutteres, di Kupang, Selasa terkait figur pengganti Xanana Gusmao.
Dia menambahkan Perdana Menteri Timor Leste sekarang adalah putra mendiang Arnaldo dos Reis Araujo, Presiden Partai Apodeti, partai pencetus integrasi Timor Timur dengan Indonesia, yang pernah ditahan Portugis selama 26 tahun.
Mantan Panglima Pasukan Pejuang Integrasi Timor Timur ini mengatakan, Rui Araujo mewarisi dua persoalan besar Timor Leste yakni kemiskinan dan pertikaian yang berkepanjangan.
"Apakah Rui mampu menyelesaikan dalam sisa waktu kepemimpinannya yang hanya dua setengah tahun sampai Pemilu 2017 mendatang? Saya meragukannya. Karena kesempatan yang diberikan padanya terlalu singkat. Selain itu, Rui bukan `orang lapangan yang terkenal di kalangan `pemberontak," katanya dalam nada tanya.
Hanya saja, sebagai orang Viqueque, dirinya tidak ingin melihat tanah leluhurnya hancur karena perselisihan.
"Jangan ada lagi darah tumpah di tanah Timor karena alasan tidak suka atau karena tak jadi penguasa. Saya mengimbau kepada semua pihak untuk mendukung sepenuhnya Rui membangun persatuan di Timoe Leste. Dukung Rui menyelamatkan rakyat dan negara Timor Leste," kata Eurico Gutteres.
Dia juga meminta seluruh rakyat negara itu untuk jangan lupakan Xanana Gusmao karena apapun yang telah diperbuat patut di tempatkan dalam kontek masa depan Timor Leste.
"Saya sendiri tidak punya akses untuk berkomunikasi dengan Xanana sehingga saya tidak sempat mengucapkan selamat atas segala jasanya selama memimpin Timor Leste dan membangun kerja sama dengan Indonesia," katanya.
Bekas pejuang kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao menyampaikan surat pengunduran diri dari posisi perdana menteri, dalam kerangka perombakan pemerintahan yang akan memangkas kabinet dari 55 menjadi 34 menteri.
Sebagai bekas pemimpin gerilya dan pahlawan kemerdekaan, Xanana Gusmao, 68 tahun, merupakan sosok paling legendaris dalam sejarah bangsa muda ini.
Namun belakangan, citranya sedikit tercoreng oleh sejumlah tudingan korupsi dan nepotisme yang menjerat dirinya dan partainya, CNRT.
Xanana memimpin gerilya melawan tentara Indonesia selama lebih dari dua dekade dari belantara Timor, sampai akhirnya tertangkap tahun 1992.
Setelah hidup dalam penjara selama enam tahun, Gusmao ditempatkan dalam tahanan rumah, di sebuah rumah khusus, menyusul kesiapan Presiden BJ Habibie untuk menyelenggarakan referendum.
Referendum tahun 1999 dimenangkan secara mutlak oleh pendukung kemerdekaan, mengakhiri 24 tahun kekuasaan Indonesia dan Xanana menjadi presiden pertama negeri di ujung tenggara Indonesia itu.
Sesudah menjabat sebagai presiden, Xanana menjabat sebagai perdana menteri di bawah kepresidenan sosok legendaris Timor lainnya, pemenang Nobel Perdamaian (bersama Uskup Bello) Jose Ramos Horta.
Dan kemudian menjadi perdana menteri dalam pemerintahan koalisi presiden Taur Matan Ruak. Perombakan pemerintah Pengunduran diri Xanan Gusmao sebetulnya sudah menjadai percakapan umum sejak beberapa pekan, kata Eurico Gutteres menambahkan. Budi Suyanto
Berita Terkait
Dewan Keamanan PBB terus dukung Guterres usai disebut Israel "persona non grata"
Kamis, 3 Oktober 2024 10:41 Wib
Menlu RI Retno Marsudi ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk isu air
Jumat, 13 September 2024 21:53 Wib
Israel masuk daftar hitam PBB karena membahayakan anak dalam perang
Sabtu, 8 Juni 2024 13:49 Wib
Sekjen PBB minta penyelidikan transparan atas kematian tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny
Sabtu, 17 Februari 2024 11:58 Wib
Sekjen PBB menyerukan perombakan institusi multilateral dunia
Senin, 22 Januari 2024 11:57 Wib
Sekjen PBB: Kehancuran besar-besaran di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya
Minggu, 21 Januari 2024 11:33 Wib
PBB menegaskan dukungannya atas solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina
Jumat, 19 Januari 2024 14:30 Wib
Sekjen PBB ikuti kasus genosida yang diajukan Afsel melawan Israel
Jumat, 12 Januari 2024 13:19 Wib