13 sekolah di Mamuju terapkan siaga kependudukan
Mamuju (ANTARA) - Sebanyak 13 sekolah di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menerapkan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) untuk dapat ikut mengatasi masalah kependudukan.
Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi di Mamuju, Kamis mengatakan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaksanakan program yang menerapkan SSK disekolah tingkat SMP di Mamuju.
Sebelumnya empat sekolah telah menerapkan SSK di Mamuju, dan tahun ini ditingkatkan menjadi 13 sekolah.
Menurut dia, Pemkab Mamuju berharap agar seluruh sekolah tingkat SMP di Mamuju dapat menerapkan program SSK tersebut.
Ia menyampaikan, dengan adanya sekolah SSK maka siswa akan dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memahami dinamika kependudukan
Sehingga, akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai isu-isu kependudukan dan akan terbentuk generasi muda yang sadar kependudukan.
Ia menyampaikan, SSK juga adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam hal kependudukan dan statistik.
"Dengan program tersebut guru dan siswa diharapkan dapat mengetahui isu kependudukan dan mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku, di sekolah baik itu di tingkat Paud hingga tingkat SMP," katanya.
Ia berharap, agar dengan program tersebut, masalah yang diakibatkan kependudukan di Sulbar seperti stunting, pernikahan dini sebagai penyebab kemiskinan akan dapat diatasi dengan menciptakan generasi muda yang mampu memahami masalah kependudukan.
Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi di Mamuju, Kamis mengatakan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaksanakan program yang menerapkan SSK disekolah tingkat SMP di Mamuju.
Sebelumnya empat sekolah telah menerapkan SSK di Mamuju, dan tahun ini ditingkatkan menjadi 13 sekolah.
Menurut dia, Pemkab Mamuju berharap agar seluruh sekolah tingkat SMP di Mamuju dapat menerapkan program SSK tersebut.
Ia menyampaikan, dengan adanya sekolah SSK maka siswa akan dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memahami dinamika kependudukan
Sehingga, akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai isu-isu kependudukan dan akan terbentuk generasi muda yang sadar kependudukan.
Ia menyampaikan, SSK juga adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam hal kependudukan dan statistik.
"Dengan program tersebut guru dan siswa diharapkan dapat mengetahui isu kependudukan dan mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku, di sekolah baik itu di tingkat Paud hingga tingkat SMP," katanya.
Ia berharap, agar dengan program tersebut, masalah yang diakibatkan kependudukan di Sulbar seperti stunting, pernikahan dini sebagai penyebab kemiskinan akan dapat diatasi dengan menciptakan generasi muda yang mampu memahami masalah kependudukan.