Makassar (Antaranews Sulsel) - Telkomsel kini menjadi provider telekomunikasi utama bagi masyarakat karena pelayanannya hingga pelosok negeri dan konsisten mempertahankan mutu layanan. Layanan Telkomsel juga hadir sebagai penggerak ekonomi kerakyatan.
Nurlela (30), salah seorang warga Tamanroya, Desa Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan merasakan manfaat hadirnya jaringan telekomunikasi didukung terbangunnya beberapa Base Transceiver Station (BTS) di daerahnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jaringan di daerah itu buruk, bahkan untuk menelepon kadang terputus-putus. Memang desa tersebut cukup jauh dari keramaian kota. Wilayah itu berbatasan pinggiran pantai di utara Laut Flores.
Wilayah Arungkeke memiliki areal persawahan cukup luas, namun hanya sekali tanam, yakni saat musim penghujan. Wilayah persawahan itu gersang kala musim kemarau. Selain itu, Kabupaten Jeneponto termasuk kategori daerah tertinggal sesuai Peraturan Presiden Nomor 131 tahun 2015. "Sekarang kami sangat terbantu karena sinyal Telkomsel sudah 4G, bisa main WhatsApp, Facebook di media sosial dan `video call` dengan suami yang bekerja di Makassar," katanya di Jeneponto, Jumat.
Nurlela yang baru saja menikah dan berprofesi sebagai pedagang barang campuran itu, merasa terbantu memasarkan barang dagangannya, tidak hanya secara konvensional, tetapi juga melalui media sosial dengan menggunakan jaringan paket data internet Telkomsel. Hal itu, membuat bisnisnya berkembang.
"Kalau di sini selain Telkomsel akan susah jaringan, apalagi jaringan internet. Syukur ada di bangun menara (BTS), warga sangat senang bisa menikmati telekomunikasi dengan baik dan lancar sampai bisa menjual hasil kebun diambil pengumpul. Saya juga terbantu dagangan banyak pembeli," tutur anak Syarifuddin, pemangku adat setempat itu.
Dari data Telkomsel, sebanyak 184.000 BTS telah dibangun dari Sabang sampai Merauke, serta mengimplementasikan teknologi seluler terkini dan menjadi provider pertama melakukan ujicoba layanan 5G di Indonesia.
Sedangkan layanan komunikasi selama tiga tahun terakhir pada wilayah perdesaan yang tidak memperoleh layanan komunikasi juga dibangunkan 568 BTS di 568 desa sebelumnya tanpa sinyal.
Untuk wilayah Telkomsel di Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan (Pamasuka) telah disiapkan 8.929 BTS 4G guna memastikan jaringan lancar dalam mengantisipasi lonjakan trafik komunikasi saat ramadan, natal hingga tahun baru 2019.
"Kami telah meningkatkan kualitas dan menambah kapasitas jaringan untuk memastikan kondisi jaringan tetap prima agar pelanggan selalu nyaman berkomunikasi bahkan pada kondisi trafik paling padat sekalipun," tutur Executive Vice President Telkomsel Area Pamasuka, Ronny Arnaz di Makassar baru-baru ini.
Selain itu, Telkomsel membangun 776 BTS multi-band Long Term Evolution (LTE) baru dengan menyiapkan kapasitas bandwidth hingga 4,2 Tbps di seluruh Indonesia demi menghadirkan layanan berkualitas dengan kapasitas yang memadai demi terciptanya pergerakan ekonomi.
Vice President ICT Network Management Area Pamasuka Samuel Pasaribu dalam beberapa kesempatan menuturkan, layanan jaringan Telkomsel sudah sangat memadai, akses kelancaran telekomunikasi adalah komitmen dalam membangun serta memajukan pemerataan komunikasi di seluruh negeri hingga kepelosok.
Hadirnya Telkomsel di seluruh wilayah Indonesia mulai perbatasan, daerah terluar sampai kepelosok desa, kata dia, sangat dirasakan masyarakat apalagi dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian di daerah mereka masing-masing.
"Kami terus berupaya memberikan pelayanan bagi masyarakat agar menikmati jaringan telekomunikasi dengan baik, utamanya orang-orang yang berada di pelosok bisa menghubungi sanak saudara juga keluarganya di daerah lain, dan tentunya mereka memanfaatkan jaringan komunikasi untuk berbisnis, " tambah Samuel.
Pemulihan Jaringan Pascagempa Sulteng
Pascagempa bumi disertai likuifaksi dan tsunami di tiga daerah terdampak, yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada 28 September 2018, jaringan komunikasi terputus total. Dampaknya, perekonomian lumpuh.
Menyikapi bencana tersebut, pihak Telkomsel langsung menurunkan tim teknisi guna memulihkan jaringan telekomunikasi di lokasi bencana. Hal yang terpenting saat itu, jaringan komunikasi telepon untuk menghidupkan perekonomian.
Penulis sebagai saksi atas upaya dan kerja keras tim teknisi mengaktifkan jaringan di lokasi bencana. Malam ketiga pascagempa, ratusan teknisi akhirnya tiba di Kota Palu. Mereka selanjutnya berkumpul di GraPARI Telkomsel. Setelah beristirahat sejenak, sehabis makan, mereka bergerak menuju sejumlah site-site (menara).
Tiga hari pascabencana, sinyal telekomunikasi mulai ada, kendati timbul tenggelam dan hanya bisa diakses di beberapa titik, seperti Korem 132 Tadulako, rumah sakit, Kantor Telkom dan GraPARI Telkomsel, Basarnas, serta instansi pemerintah tertentu.
General Manager ICT Network Management Regional Sulawesi Muhammad Muslih ditugaskan sebagai Leader Tim Recovery. Ia kemudian berangkat ke Palu pada 1 Oktober 2018) bersama anggotanya guna menstabilkan jaringan. Mereka menumpang pesawat Hercules ke Palu.
Kendala saat itu, jaringan listrik terputus, banyak BTS tidak berfungsi, sedangkan genset pun hanya sebagian yang aktif sebab bahan bakar minyak (BBM) waktu itu sulit diperoleh.
Belum lagi, di beberapa daerah, seperti Taweli, akses jalan terputus sehingga tim harus berjuang melewati jalan alternatif guna mencapai BTS.
Setelah berjibaku selama beberapa hari pascagempa didukung aliran listrik mengalir, puluhan BTS berhasil diaktifkan, jaringan komunikasi pun perlahan mulai stabil, dan perekonomian di Kota Palu, Donggala, dan Sigi ikut bergerak.
Aktifnya jaringan komunikasi, membantu koordinasi pasokan bantuan logistik secara terarah kepada para pengungsi maupun korban bencana. Sejumlah korban selamat maupun warga Palu dan Donggala berhasil mengabarkan kondisi mereka kepada sanak keluarganya.
Sebagai upaya pemulihan pascabencana, Telkomsel kala itu memudahkan pelanggan dengan memberikan paket layanan telepon dan SMS gratis ke semua operator. Caranya, menu UMB *888*20# atau SMS, ketik SULTENG Kirim ke 8999 batas 14 Oktober 2018. "Kami bersyukur saat ini layanan komunikasi suara, SMS, dan data Telkomsel sudah kembali normal 100 persen di wilayah Palu dan Donggala," kata Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan pada 12 Oktober 2018.
Pihaknya juga terus memantau site-site jaringan yang berpotensi mengalami gangguan dan menyiapkan 218 mobile genset untuk catuan daya serta tiga mobile BTS, termasuk menyiagakan 200 personel teknis ditempatkan pada posko monitoring, command center dan lokasi BTS untuk melakukan troubleshoot dan back up genset.
Perkuat Jaringan Destinasi Wisata
Sebagai upaya mendorong peningkatan ekonomi kerakyatan, Telkomsel memperkuat jaringan di sejumlah destinasi wisata di Kawasan Indonesia Timur. Langkah itu dengan mengoptimalisasi jaringan melalui perluasan jangkauan, penambahan kapasitas, dan peningkatan kualitas bagi kenyamanan layanan telekomunikasi.
Penambahan sistem transmisi dan implementasi layanan 4G LTE untuk memberikan pengalaman pita lebar (broadband) berkualitas. BTS bergerak disiapkan, termasuk menambah kapasitas jaringan, mendukung agenda berskala nasional maupun internasional di lokasi wisata prioritas.
Daerah destinasi tersebut, seperti wilayah Wakatobi, disiapkan 15 BTS 4G LTE. Di Morotai, Bunaken, dan Raja Ampat, Telkomsel telah membangun masing-masing lima, enam, dan tujuh BTS 4G LTE.
Secara nasional, Telkomsel telah membangun 639 BTS 4G LTE di 12 destinasi wisata prioritas di Indonesia. Pembangunan dan penguatan fasilitas yang dilakukan Telkomsel itu selain meningkatakan pelayanan komunikasi masyarakat, juga menggerakkan perekonomian mereka hingga pelosok negeri.