Kendari (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam mengatakan, program pemerintah, Membangun Kesejahteraan Masyarakat (BAHTERAMAS) tetap menjadi unggulan untuk beberapa tahun mendatang.
"Program Bahteramas itu sudah menjadi visi-misi saat kami dilantik menjadi Gubernur Sultra bersama wakil Gubernur H M Saleh Lasata pada tanggal 18 Februari 2008," kata Nur Alam di Kendari, Minggu.
Program Bahteramas memiliki tiga unggulan yakni pemberian dana "block grant" bagi desa/kelurahan, penyediaan dana pembebasan biaya operasional pendidikan dan biaya pengobatan gratis bagi masyarakat kurang mampu adalah menjadi wujud dan komitemen pemerintah Sultra.
Menurut gubernur, program Bahteramas sejak 2008 telah menyalurkan dana block grant desa/ kelurahan dan kepada kecamatan sebesar Rp83,756 milyar dengan perincian Rp40 juta bagi desa/kelurahan dan Rp50 juta/kecamatan.
Begitu pula dengan program penyediaan pembebasan biaya operasional pendidikan suadah tersalurkan sebanyak Rp45 milyar dan program penyediaan biaya pengobatan gratis dan rawat inap kelas III ke bawah sebesar Rp8 milyar.
Sementara di tahun 2009, pelaksanaan program Bahteramas juga terus ditingkatkan baik jumlah dana yang disalurkan maupun program-program yang setiap saat mengalami perubahan terutama akibat bertambahnya jumlah desa dan kecataman di Sultra.
Pemberian dana block grant desa/kelurahan masing-masing sebesar Rp100 juta dan kepada kecamatan sebesar Rp50 juta/kecamatan dengan total seluruhnya Rp200,2 milyar atau mengalami peningkatan sekitar 120 persen dibanding dengan 2008.
Penyediaan dana pembebasan biaya operasional pendidikan sebesar Rp90 milyar atau meningkat 100 persen dibanding 2008 yang hanya Rp45 milyar.
"Kecuali program penyediaan biaya pengobatan gratis di tahun 2009 lalu mengalami penurunan sebesar Rp4,5 milyar, yang pada tahun 2008 sebesar Rp8 milyar," katanya seraya menambahkan penurunan biaya pengobatan gratis tersebut menunjukkan bahwa derajat kesehatan masyarakat Sultra mulai membaik dan warga miskin yang meminta kartu jaminan kesehatan (Jamkesmas) juga jumlahnya mulai menurun.
Dengan demikian, kata Nur Alam, ketiga program pokok Bahteramas telah mengalami reposisi dan deferensiasi program yakni, program pengobatan gratis telah mendorong pembangunan rumah sakit provinsi baru
Program pembebasan biaya operasional pendidikan (BOP) mendorong dikembangkannya konsep sekolah internasional berpola asrama yang akan segera direalisasikan tahun ini.
Serta program ketiga adalah pemberian dana block grant telah melahirkan pendekatan klaster dan pendirian 12 Badan Perkreditan Rakyat (BPR) Bahteramas.
"Jadi khusus di tahun 2010 ini tetap menjadi pemantapan program Bahteramas, sehingga implementasi, monitoring dan evaluasi serta manfaat yang dirasakan oleh masyarakatr tetap sesuai dengan harapan dan gagasan program Bahtaeramas," kata Nur Alam. (T.A056/B/D009)

