Makassar (ANTARA) - Penerapan program inisiatif jaga kesehatan, kebersihan dan keamanan (J3K) pada mitra transportasi daring Gojek dinilai memiliki konstribusi terhadap upaya mencegah penyebaran COVID-19.
"Upaya yang dilakukan jasa transportasi daring yang sudah menerapkan protokol kesehatUan dengan ketat, patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi operator transportasi daring lainnya," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Mario Said di Makassar, Senin.
Gojek Dia mengatakan, para pengemudi layanan jasa daring ini sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Termasuk secara rutin mendatangi Posko Aman Bersama Gojek untuk mendapatkan fasilitas pengecekan kondisi kesehatan.
Menurut dia, transportasi daring merupakan alternatif bagi masyarakat selain jasa transportasi umum. Karena itu, dinilai sangat penting menerapkan protokol kesehatan pada penerapan kebiasaan baru (new normal).
Sejak awal peluncuran program J3K itu pada awal Oktober 2020, lanjut dia, pihaknya memantau sejumlah posko J3K yang memberikan fasilitas layanan pada mitra pengemudi Gojek.
Di lokasi tersebut terdapat pengecekan suhu tubuh bagi para pengemudi, karyawan mitra usaha GoFood. Termasuk Gojek secara konsisten juga memberikan informasi prosedur kesehatan kepada pelanggan melalui "shuffle card" di aplikasi Gojek.
Sementara itu Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan sejak awal pandemi, Gojek telah melakukan berbagai penyesuaian yang mengedepankan aspek kesehatan pada setiap layanan.
Dia mengatakan, memasuki tatanan hidup baru, Gojek terus berinovasi untuk mendukung masyarakat menjalankan kesehariannya. Inisiatif J3K dihadirkan tanpa ada biaya tambahan bagi pengguna jasa transportasi daring.
"Inisiatif ini kami hadirkan tanpa ada pembebanan biaya tambahan karena kami percaya `bahwa rasa aman dan nyaman harus diberikan kepada setiap mitra, pelanggan, dan masyarakat luas,” katanya.