Polres Polewali Mandar luncurkan progam "Sampan" jemput pajak kendaraan
Mamuju (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas Polres Polewali Mandar, Sulawesi Barat, meluncurkan program "Sampan" atau Samsat Masuk Pedalaman untuk membantu mempermudah masyarakat pedalaman membayar pajak kendaraan bermotor.
Kanit Regident Samsat Polewali Mandar Iptu Supriadi, Sabtu, mengatakan, "Sampan" jemput pajak itu telah dilakukan di salah satu desa pedalaman Kabupaten Polewali Mandar, yakni Dusun Pulau Battoa, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang.
Bersama Jasa Raharja, UPTD Samsat Polewali Mandar, dan personel Satuan Lalu Lintas Polres Polewali Mandar, katanya, tim Sampan dengan menggunakan perahu memberikan pelayanan pembayaran pajak kendaraan kepada warga di desa pedalaman tersebut.
"Dusun Pulau Battoa, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, merupakan desa pedalaman pertama yang dikunjungi tim Sampan," kata Supriadi.
Samsat masuk pedalaman, katanya, merupakan terobosan baru yang dikeluarkan Satlantas Polres Polewali Mandar dalam memberikan pelayanan dengan cara menjemput bola ke pelosok-pelosok desa yang akses jalan dan jarak cukup jauh dari ibu kota kabupaten.
"Dengan cara seperti ini, masyarakat merasa terbantu karena telah dikunjungi untuk memenuhi kewajiban membayar pajak kendaraan," ujar Supriadi.
Sementara, Kasat Lantas Polres Polman Ajun Komisaris Polisi Riyan FK mengatakan, Samsat masuk pedalaman merupakan inovasi tersendiri yang diluncurkan Satlantas Polres Polewali Mandar dengan mengajak Dispenda Provinsi Sulbar, Samsat, dan Jasa Raharja.
"Hal ini dilakukan mengingat masih banyak wilayah di Polewali Mandar yang mengalami kendala infrastruktur sehingga mereka harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk sampai di Kantor Samsat guna membayar pajak kendaraan," tuturnya.
Dengan adanya Samsat masuk pedalaman yang merupakan program pertama di wilayah hukum Polda Sulbar dapat membantu masyarakat dengan cara pelayanan jemput bola," kata Riyan.
Salah satu warga Dusun Pulau Battoa Desa Tonyaman, Bakri mengaku bersyukur dengan diluncurkannya program Sampan tersebut.
Ia mengaku selama menjadi warga di Pulau Battoa, baru kali ini dan pertama kali personel satuan lalu lintas masuk pelosok untuk mengajak warga memenuhi kewajiban membayar pajak kendaraan.
"Untung ada Samsat masuk pelosok Pulau Battoa karena memudahkan warga mengurus tunggakan pajak kendaraan. Untuk ke Pulau Battoa hanya bisa ditempuh dengan menggunakan perahu," kata Bakri yang mengaku sempat menunggak pajak kendaraan hingga empat tahun.
Kanit Regident Samsat Polewali Mandar Iptu Supriadi, Sabtu, mengatakan, "Sampan" jemput pajak itu telah dilakukan di salah satu desa pedalaman Kabupaten Polewali Mandar, yakni Dusun Pulau Battoa, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang.
Bersama Jasa Raharja, UPTD Samsat Polewali Mandar, dan personel Satuan Lalu Lintas Polres Polewali Mandar, katanya, tim Sampan dengan menggunakan perahu memberikan pelayanan pembayaran pajak kendaraan kepada warga di desa pedalaman tersebut.
"Dusun Pulau Battoa, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, merupakan desa pedalaman pertama yang dikunjungi tim Sampan," kata Supriadi.
Samsat masuk pedalaman, katanya, merupakan terobosan baru yang dikeluarkan Satlantas Polres Polewali Mandar dalam memberikan pelayanan dengan cara menjemput bola ke pelosok-pelosok desa yang akses jalan dan jarak cukup jauh dari ibu kota kabupaten.
"Dengan cara seperti ini, masyarakat merasa terbantu karena telah dikunjungi untuk memenuhi kewajiban membayar pajak kendaraan," ujar Supriadi.
Sementara, Kasat Lantas Polres Polman Ajun Komisaris Polisi Riyan FK mengatakan, Samsat masuk pedalaman merupakan inovasi tersendiri yang diluncurkan Satlantas Polres Polewali Mandar dengan mengajak Dispenda Provinsi Sulbar, Samsat, dan Jasa Raharja.
"Hal ini dilakukan mengingat masih banyak wilayah di Polewali Mandar yang mengalami kendala infrastruktur sehingga mereka harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk sampai di Kantor Samsat guna membayar pajak kendaraan," tuturnya.
Dengan adanya Samsat masuk pedalaman yang merupakan program pertama di wilayah hukum Polda Sulbar dapat membantu masyarakat dengan cara pelayanan jemput bola," kata Riyan.
Salah satu warga Dusun Pulau Battoa Desa Tonyaman, Bakri mengaku bersyukur dengan diluncurkannya program Sampan tersebut.
Ia mengaku selama menjadi warga di Pulau Battoa, baru kali ini dan pertama kali personel satuan lalu lintas masuk pelosok untuk mengajak warga memenuhi kewajiban membayar pajak kendaraan.
"Untung ada Samsat masuk pelosok Pulau Battoa karena memudahkan warga mengurus tunggakan pajak kendaraan. Untuk ke Pulau Battoa hanya bisa ditempuh dengan menggunakan perahu," kata Bakri yang mengaku sempat menunggak pajak kendaraan hingga empat tahun.