Pemkab Mamuju Tengah dukung program unggulan Kementerian Pertanian
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat mendukung program unggulan Kementerian Pertanian, yakni Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).
"Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah sangat mendukung gerakan tiga kali lipat ekspor yang merupakan program unggulan Kementerian Pertanian," kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Mamuju Tengah Abdul Rajab, Jumat.
Hal itu disampaikan Abdul Rajab, saat membuka bimbingan teknis akselerasi ekspor komoditas sarang burung walet di Kabupaten Mamuju Tengah.
Kegiatan yang digelar Karantina Pertanian Provinsi Sulbar itu, diikuti para peternak dan pengusaha walet yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah.
Ia menyampaikan, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Mamuju Tengah, jumlah sarang burung walet yang ada di daerah itu mencapai 798 rumah.
"Hasil produksi di Kecamatan Tobadak mencapai satu kilogram per bulan dan Kecamatan Topoyo sebanyak 10-15 kilogram per dua bulan. Sedangkan kecamatan lain, baru mendirikan rumah walet dan belum berproduksi," terang Abdul Rajab.
Sementara, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Kementerian Pertanian Wisnu Wasisa Putra yang mengikuti kegiatan itu secara daring menyampaikan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang terus tumbuh di tengah pandemi.
"Oleh karena itu, kita terus menggenjot pertanian melalui Gratieks. Adapun beberapa langkah untuk mendukung Gratieks yaitu, meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan eksportir baru, menambah ragam komoditas ekspor, meningkatkan frekuensi pengiriman dan menambah negara mitra dagang," papar Wisnu Wasisa Putra.
Sedangkan, Kepala Karantina Pertanian Sulbar Agus Karyono mengatakan, bimtek akselerasi ekspor komoditas sarang burung walet itu menjadi forum antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pakar walet dan peternak walet
"Adapun tujuannya, yaitu mensosialisasikan, mensinergikan dan menyelaraskan program Gratieks Kementerian Pertanian sekaligus mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan ekspor komoditas SBW di Mamuju Tengah," urainya.
"Untuk mendukung kegiatan ini berjalan lancar, kami menghadirkan narasumber yang berkompeten, diantaranya dari pakar walet yang membahas terkait budidaya sarang burung walet dan Pusat Karantina Hewan yang membahas terkait prosedur dan persyaratan ekspor SBW," terang Agus Karyono.
Pada kegiatan itu, juga menampilkan produk UMKM yang mendukung peningkatan produktivitas walet serta peternak walet juga diajak langsung ke lapangan dengan mengunjungi rumah walet agar penyampaian informasi lebih efektif dan mudah dipahami bagi para peserta.
"Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah sangat mendukung gerakan tiga kali lipat ekspor yang merupakan program unggulan Kementerian Pertanian," kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Mamuju Tengah Abdul Rajab, Jumat.
Hal itu disampaikan Abdul Rajab, saat membuka bimbingan teknis akselerasi ekspor komoditas sarang burung walet di Kabupaten Mamuju Tengah.
Kegiatan yang digelar Karantina Pertanian Provinsi Sulbar itu, diikuti para peternak dan pengusaha walet yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah.
Ia menyampaikan, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Mamuju Tengah, jumlah sarang burung walet yang ada di daerah itu mencapai 798 rumah.
"Hasil produksi di Kecamatan Tobadak mencapai satu kilogram per bulan dan Kecamatan Topoyo sebanyak 10-15 kilogram per dua bulan. Sedangkan kecamatan lain, baru mendirikan rumah walet dan belum berproduksi," terang Abdul Rajab.
Sementara, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Kementerian Pertanian Wisnu Wasisa Putra yang mengikuti kegiatan itu secara daring menyampaikan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang terus tumbuh di tengah pandemi.
"Oleh karena itu, kita terus menggenjot pertanian melalui Gratieks. Adapun beberapa langkah untuk mendukung Gratieks yaitu, meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan eksportir baru, menambah ragam komoditas ekspor, meningkatkan frekuensi pengiriman dan menambah negara mitra dagang," papar Wisnu Wasisa Putra.
Sedangkan, Kepala Karantina Pertanian Sulbar Agus Karyono mengatakan, bimtek akselerasi ekspor komoditas sarang burung walet itu menjadi forum antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pakar walet dan peternak walet
"Adapun tujuannya, yaitu mensosialisasikan, mensinergikan dan menyelaraskan program Gratieks Kementerian Pertanian sekaligus mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan ekspor komoditas SBW di Mamuju Tengah," urainya.
"Untuk mendukung kegiatan ini berjalan lancar, kami menghadirkan narasumber yang berkompeten, diantaranya dari pakar walet yang membahas terkait budidaya sarang burung walet dan Pusat Karantina Hewan yang membahas terkait prosedur dan persyaratan ekspor SBW," terang Agus Karyono.
Pada kegiatan itu, juga menampilkan produk UMKM yang mendukung peningkatan produktivitas walet serta peternak walet juga diajak langsung ke lapangan dengan mengunjungi rumah walet agar penyampaian informasi lebih efektif dan mudah dipahami bagi para peserta.