Indonesia banjir apresiasi dari peserta sidang umum tahunan ANOC
Jakarta (ANTARA) - Indonesia banjir apresiasi dari peserta sidang umum tahunan Association National Olympic Committee (ANOC) General Assembly XVI di Seoul, Korea Selatan, Rabu, ketika mempresentasikan 2nd ANOC World Beach Games dengan membawa eksotisme Bali.
Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersama pemerintah mempresentasikan kesiapan 2nd ANOC World Beach Games Bali 2023 di hadapan lebih dari 1.500 delegasi dari 205 NOC di seluruh dunia, Federasi Internasional, serta petinggi organisasi olahraga dunia, mulai dari ANOC, IOC, WADA, serta OCA.
“Kami membawa Bali di Korea Selatan. Langkah ini adalah bagian membangun brand awareness 2nd ANOC World Beach Games,” kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, atau yang akrab disapa Okto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
"Kita mendapat sambutan yang luar biasa, semua yang menyangsikan kini terpikat dan berjanji akan datang ke Bali, tahun depan," katanya.
Dalam presentasi ANOC World Beach Games, KOI turut menggandeng Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul.
Kemenpora datang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hukum Kemenpora Samsudin dan Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Dwijayanto Saroso Putera. Sementara, Kemenparekraf diwakili Kepala Seksi Strategi Event Rizki Permana serta Asisten Deputi Direktur Internasional Event Wahyu Wicaksono.
Turut hadir pula Komite Eksekutif KOI Jadi Rajagukguk, Rafiq Hakim Radinal, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Harry Warganegara, Bendahara Tommy Hermawan Lo, Wakil Sekjen III Josephine Tampubolon, Wakil Sekjen IV Daniel Loy, Komisi Atlet Richard Sam Bera dan Cresida Mariska.
"Kami hadir di sini (Seoul) untuk menunjukkan, Indonesia sebagai negara archipelago tak sekadar siap, tetapi menjadi destinasi tepat dalam perjalanan membangun legacy. Terlebih, Bali adalah embrio lahirnya multievent olahraga air dan pantai," ujar Okto.
Presentasi dibuka dengan Tarian Samudra, gabungan tarian dengan mengusung konsep tradisional Bali-Jawa, kontemporer, dan waacking yang dibawakan 15 penari dari Etoile Dance Center dan gabungan penari dari beberapa kota di Indonesia. Tarian tersebut merupakan karya Archangela Lina Lukman,Herdi Muhammad, Tyoba Armey Astyandro Putra dan Eriza Tri Hapsari sebagai director and choreographer.
Usai tarian, presentasi dibawakan oleh Okto dengan menampilkan video eksotisme Bali, hal-hal detail terkait ANOC World Beach Games Bali dan ucapan salam dari anggota International Olympic Committee (IOC) Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, dan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin.
Sementara itu, Samsudin selaku perwakilan Kemenpora merespons positif rangkaian promosi ANOC World Beach Games 2023 Bali di Korea Selatan.
"Kami menyambut baik ANOC World Beach Games Bali 2023. Semoga ini menjadi indikator untuk mengembangkan sport industri di Indonesia dan memberikan dampak ekonomi, khususnya di provinsi Bali dan secara umum di Indonesia," ujar Samsudin.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia banjir apresiasi dalam sidang umum tahunan ANOC
Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersama pemerintah mempresentasikan kesiapan 2nd ANOC World Beach Games Bali 2023 di hadapan lebih dari 1.500 delegasi dari 205 NOC di seluruh dunia, Federasi Internasional, serta petinggi organisasi olahraga dunia, mulai dari ANOC, IOC, WADA, serta OCA.
“Kami membawa Bali di Korea Selatan. Langkah ini adalah bagian membangun brand awareness 2nd ANOC World Beach Games,” kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, atau yang akrab disapa Okto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
"Kita mendapat sambutan yang luar biasa, semua yang menyangsikan kini terpikat dan berjanji akan datang ke Bali, tahun depan," katanya.
Dalam presentasi ANOC World Beach Games, KOI turut menggandeng Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul.
Kemenpora datang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hukum Kemenpora Samsudin dan Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Dwijayanto Saroso Putera. Sementara, Kemenparekraf diwakili Kepala Seksi Strategi Event Rizki Permana serta Asisten Deputi Direktur Internasional Event Wahyu Wicaksono.
Turut hadir pula Komite Eksekutif KOI Jadi Rajagukguk, Rafiq Hakim Radinal, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Harry Warganegara, Bendahara Tommy Hermawan Lo, Wakil Sekjen III Josephine Tampubolon, Wakil Sekjen IV Daniel Loy, Komisi Atlet Richard Sam Bera dan Cresida Mariska.
"Kami hadir di sini (Seoul) untuk menunjukkan, Indonesia sebagai negara archipelago tak sekadar siap, tetapi menjadi destinasi tepat dalam perjalanan membangun legacy. Terlebih, Bali adalah embrio lahirnya multievent olahraga air dan pantai," ujar Okto.
Presentasi dibuka dengan Tarian Samudra, gabungan tarian dengan mengusung konsep tradisional Bali-Jawa, kontemporer, dan waacking yang dibawakan 15 penari dari Etoile Dance Center dan gabungan penari dari beberapa kota di Indonesia. Tarian tersebut merupakan karya Archangela Lina Lukman,Herdi Muhammad, Tyoba Armey Astyandro Putra dan Eriza Tri Hapsari sebagai director and choreographer.
Usai tarian, presentasi dibawakan oleh Okto dengan menampilkan video eksotisme Bali, hal-hal detail terkait ANOC World Beach Games Bali dan ucapan salam dari anggota International Olympic Committee (IOC) Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, dan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin.
Sementara itu, Samsudin selaku perwakilan Kemenpora merespons positif rangkaian promosi ANOC World Beach Games 2023 Bali di Korea Selatan.
"Kami menyambut baik ANOC World Beach Games Bali 2023. Semoga ini menjadi indikator untuk mengembangkan sport industri di Indonesia dan memberikan dampak ekonomi, khususnya di provinsi Bali dan secara umum di Indonesia," ujar Samsudin.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia banjir apresiasi dalam sidang umum tahunan ANOC