Mamuju (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat menggelar pelatihan bagi para Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam mendeteksi dini kasus stunting di daerah itu.
"Ini adalah kegiatan aksi lima pembinaan KPM yang merupakan bagian dari delapan aksi konvergensi stunting," kata Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa Dinas PMD Kabupaten Polewali Mandar Asrul Tonga, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa aksi lima pembinaan itu adalah peningkatan kapasitas bagi KPM, yang mempunyai tugas dan fungsi dalam hal mendeteksi dini dan proteksi stunting yang ada di desa
Pembinaan KPM itu kata Asrul Tonga, melibatkan 80 desa dan dilaksanakan selama dua hari, yakni mulai 9-10 Agustus 2023.
"Kegiatan ini kami laksanakan selama dua hari karena peserta yang kami undang sebanyak 80 desa dan dalam seharinya itu kami mengundang 40 desa," ujar Asrul Tonga.
Lokasi khusus pelatihan KPM tersebut lanjut Asrul Tonga adalah yang masuk desa lokus dalam hal pencegahan penurunan stunting yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan.
Materi yang diberikan pada pelatihan itu kata Asrul Tonga, terkait peran dan fungsi KPM dan bagaimana caranya melihat secara data terakhir tentang stunting yang ada di desa maupun kecamatan.
"Jadi yang kami harapkan di sini, ada kesamaan persepsi tentang bagaimana pendataan itu penting, sehingga dalam hal penurunan dan pencegahan stunting ini bisa lebih terarah dan tepat sasaran," katanya.
Ia meminta kepada KPM untuk selalu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan tim yang ada di desa, baik itu yang ada di bidang desa TPK dalam hal pencegahan dan penurunan stunting di desa.
Sementara, Tenaga Ahli Pendamping Desa Syukur Parallui yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut berharap, KPM di desa mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai personel yang bertanggung jawab mengedukasi masyarakat dalam hal pencegahan stunting.
"Melalui pelatihan ini tentu kita berharap KPM yang ada di desa, mampu menjalankan fungsi dan perannya sebagai personel yang bertanggung jawab khusus melakukan upaya-upaya mengedukasi masyarakat dalam hal pencegahan stunting," terang Syukur Parallui.
Baca juga: Sekda berharap program B2SA solusi atasi stunting di Sulbar