Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan Muhammad Tonang menekankan pentingnya sinergisitas dan koordinasi antar lembaga serta majelis agama dalam menciptakan perdamaian.
"Tema yang diangkat oleh FKUB Sulsel dalam Rakorwil FKUB ini yakni sinergi memantapkan kerukunan umat beragama dalam mewujudkan Sulawesi Selatan yang toleran, harmonis, dan damai sudah tepat dan kita semua punya tanggung jawab yang sama menciptakan perdamaian," ujarnya usai membuka Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) FKUB Sulsel di Makassar, Selasa.
Muhammad Tonang mengatakan sinergisitas dan koordinasi antarlembaga baik Kemenag maupun Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) akan memaksimalkan program kerukunan umat beragama khususnya di Sulawesi Selatan.
Menurut Kakanwil, salah satu indikator dalam melihat tingkat kerukunan adalah dengan pelaksanaan pemilu sebelumnya.
Ia mengakui, jika perbedaan dalam pilihan di tengah masyarakat yang heterogen berpeluang menimbulkan gesekan, namun yang terjadi adalah semua menerima hasil dari pemilu.
"Pelaksanaan pemilu pada Februari 2024 berjalan dengan baik tanpa ada gesekan, tanpa ada konflik yang bisa menimbulkan ketegangan di antara kita semua. Apalagi antara umat beragama. Dan saya kira ini juga karena kontribusi kita, walau sekecil apapun itu, terkait pelaksanaan pemilu damai yang kita laksanakan,” katanya.
Dalam Rakorwil FKUB yang akan berlangsung hingga 7 Agustus 2024 itu, dibahas program-program untuk mendukung kerukunan dan moderasi beragama, seperti Kampung Toleransi dan Kampung Zakat.
Program-program itu diimplementasikan di berbagai kabupaten/kota untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, serta mengintegrasikan program keagamaan dengan program lainnya di tingkat kabupaten/kota.
Kakanwil berharap Rakorwil FKUB dapat menghasilkan keputusan yang mencerahkan dan membahagiakan, serta mengantisipasi potensi konflik dalam pelaksanaan pilkada mendatang.
"Rapat ini diharapkan mampu menghasilkan keputusan yang positif untuk memperkuat kerukunan umat beragama di Sulawesi Selatan, serta memajukan program-program kerukunan dan moderasi beragama yang lebih efektif dan terintegrasi," ucapnya.