Pemprov Sulbar memberikan pelatihan kompetensi 96 pencari kerja
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memberikan pelatihan berbasis kompetensi kepada 96 orang pencari kerja untuk menciptakan tenaga kerja profesional dan berkualitas di daerah tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulbar, Muhammad Idris di Mamuju, Rabu, mengatakan pelatihan berbasis kompetensi digelar di Sulbar melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sulbar.
Ia mengatakan, tenaga kerja tersebut mengikuti enam paket pelatihan kerja, diantaranya pelatihan menjadi desainer tata busana, pelatihan komputer, barista, akuntansi, administrasi perkantoran dan keterampilan membuka usaha barbershop.
Menurut dia, Pemprov Sulbar berupaya menciptakan tenaga kerja yang mampu bersaing dalam dunia kerja di Sulbar ketika daerah ini semakin maju dan berkembang, dan agar tenaga kerja lokal tidak harus diambil dari luar daerah.
"Tenaga kerja Sulbar mesti disiapkan agar memiliki kemampuan teknis dan kapasitas yang disebut kompetensi best training, agar tenaga kerja Sulbar dapat membangun daerahnya sendiri," katanya.
Ia menyampaikan, tenaga kerja profesional akan menentukan perkembangan ekonomi Sulbar, dan ketika ekonomi berkembang maka lapangan kerja juga akan semakin banyak.
Sehingga, ia berharap, agar tenaga kerja yang diberikan pelatihan kompetensi ini dapat memanfaatkan sebaik baiknya kegiatan tersebut, agar mampu membantu upaya pemerintah mendorong pembangunan ekonomi daerah dengan melahirkan tenaga kerja berkualitas dan profesional.
"Pelatihan ini diharapkan tidak hanya melahirkan pencari kerja Sulbar yang berkualitas dan profesional tetapi juga mampu membuka usaha dan menciptakan tenaga kerja," katanya.
Ia juga mengatakan, di Sulbar masih terdapat sekitar 23,3 ribu orang pengangguran atau sekitar 3,02 persen yang diharapkan dapat semakin berkurang dengan kegiatan tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulbar, Muhammad Idris di Mamuju, Rabu, mengatakan pelatihan berbasis kompetensi digelar di Sulbar melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sulbar.
Ia mengatakan, tenaga kerja tersebut mengikuti enam paket pelatihan kerja, diantaranya pelatihan menjadi desainer tata busana, pelatihan komputer, barista, akuntansi, administrasi perkantoran dan keterampilan membuka usaha barbershop.
Menurut dia, Pemprov Sulbar berupaya menciptakan tenaga kerja yang mampu bersaing dalam dunia kerja di Sulbar ketika daerah ini semakin maju dan berkembang, dan agar tenaga kerja lokal tidak harus diambil dari luar daerah.
"Tenaga kerja Sulbar mesti disiapkan agar memiliki kemampuan teknis dan kapasitas yang disebut kompetensi best training, agar tenaga kerja Sulbar dapat membangun daerahnya sendiri," katanya.
Ia menyampaikan, tenaga kerja profesional akan menentukan perkembangan ekonomi Sulbar, dan ketika ekonomi berkembang maka lapangan kerja juga akan semakin banyak.
Sehingga, ia berharap, agar tenaga kerja yang diberikan pelatihan kompetensi ini dapat memanfaatkan sebaik baiknya kegiatan tersebut, agar mampu membantu upaya pemerintah mendorong pembangunan ekonomi daerah dengan melahirkan tenaga kerja berkualitas dan profesional.
"Pelatihan ini diharapkan tidak hanya melahirkan pencari kerja Sulbar yang berkualitas dan profesional tetapi juga mampu membuka usaha dan menciptakan tenaga kerja," katanya.
Ia juga mengatakan, di Sulbar masih terdapat sekitar 23,3 ribu orang pengangguran atau sekitar 3,02 persen yang diharapkan dapat semakin berkurang dengan kegiatan tersebut.