FKUB Sulsel : Partisipasi masyarakat kunci kesuksesan pilkada serentak 2024
Makassar (ANTARA) - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan Prof Wahyuddin Naro menyatakan partisipasi masyarakat merupakan kunci dalam meraih kesuksesan pada pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
"Pilkada damai tidak hanya soal kelancaran pelaksanaan teknis, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat dapat menyalurkan hak pilihnya secara aman dan tanpa gangguan," paparnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Wahyuddin mengatakan kerja sama antara pemerintah, pemuka agama, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan tertib serta berlangsung lancar.
Sebelumnya, kegiatan sosialisasi pilkada damai dilaksanakan di salah satu hotel di Makassar ini menghadirkan Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrullah, Sekda Provinsi Sulsel Jufri Rahman, Perwakilan Kantor Kementerian Agama Sulsel Aminuddin, tokoh agama, dai, penyuluh agama, dan pemuda lintas agama.
Menurut Prof Zudan, sosialisasi tersebut berfungsi sebagai cooling system atau mekanisme penyejuk di tengah suasana politik yang memanas menjelang Pilkada 2024.
"Ada tiga sektor utama yang kita dorong untuk menjaga kesejukan, agama, seni budaya, dan olahraga. Dengan pendekatan ini, kita dapat memastikan Sulsel tetap damai dan bersatu selama pilkada berlangsung," katanya.
Ia menegaskan pilkada tidak boleh memecah persatuan di Sulsel yang selama ini dikenal sebagai wilayah yang majemuk dan toleran.
"Sulsel adalah rumah bersama dan harus dijaga agar tetap aman dan damai, serta tidak terpecah karena perbedaan pilihan politik," ujarnya.
Sekda Pemprov Sulsel Jufri Rahman dalam kesempatan itu mengimbau agar tokoh agama berperan aktif dalam menjaga perdamaian di tengah masyarakat, khususnya selama masa kampanye pilkada.
Jufri menekankan pentingnya peserta yang terlibat dalam politik untuk menjadi teladan dalam menjaga ketertiban dan mengarahkan para pendukungnya agar tetap menjaga kedamaian. Dan seluruh elemen masyarakat, dapat berkontribusi dalam menciptakan suasana damai dan kondusif selama pilkada.
"Pilkada damai tidak hanya soal kelancaran pelaksanaan teknis, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat dapat menyalurkan hak pilihnya secara aman dan tanpa gangguan," paparnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Wahyuddin mengatakan kerja sama antara pemerintah, pemuka agama, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan tertib serta berlangsung lancar.
Sebelumnya, kegiatan sosialisasi pilkada damai dilaksanakan di salah satu hotel di Makassar ini menghadirkan Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrullah, Sekda Provinsi Sulsel Jufri Rahman, Perwakilan Kantor Kementerian Agama Sulsel Aminuddin, tokoh agama, dai, penyuluh agama, dan pemuda lintas agama.
Menurut Prof Zudan, sosialisasi tersebut berfungsi sebagai cooling system atau mekanisme penyejuk di tengah suasana politik yang memanas menjelang Pilkada 2024.
"Ada tiga sektor utama yang kita dorong untuk menjaga kesejukan, agama, seni budaya, dan olahraga. Dengan pendekatan ini, kita dapat memastikan Sulsel tetap damai dan bersatu selama pilkada berlangsung," katanya.
Ia menegaskan pilkada tidak boleh memecah persatuan di Sulsel yang selama ini dikenal sebagai wilayah yang majemuk dan toleran.
"Sulsel adalah rumah bersama dan harus dijaga agar tetap aman dan damai, serta tidak terpecah karena perbedaan pilihan politik," ujarnya.
Sekda Pemprov Sulsel Jufri Rahman dalam kesempatan itu mengimbau agar tokoh agama berperan aktif dalam menjaga perdamaian di tengah masyarakat, khususnya selama masa kampanye pilkada.
Jufri menekankan pentingnya peserta yang terlibat dalam politik untuk menjadi teladan dalam menjaga ketertiban dan mengarahkan para pendukungnya agar tetap menjaga kedamaian. Dan seluruh elemen masyarakat, dapat berkontribusi dalam menciptakan suasana damai dan kondusif selama pilkada.