Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Fadjry Djufry berharap Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memberikan kepastian status lahan untuk para calon investor yang akan masuk ke Provinsi Sulsel.
Fadjry Djufry dalam keterangannya di Makassar, Sabtu, mengatakan saat ini ada investor dari Vietnam yang siap berinvestasi dalam pengembangan sapi perah di Sulsel.
Ia mengungkapkan Pemprov Sulsel sudah menyediakan lahan seluas 18 ribu hektare sebagai wadah pelepasan sapi perah asal Vietnam tersebut. Namun, lahan ini masih ada yang berstatus bukan milik negara.
Untuk itu, Prof. Fadjry berharap peran Kementerian ATR/BPN Wilayah Sulsel ikut membantu memperjelas status lahan tersebut agar investor yakin berinvestasi di Sulsel.
"Saya sudah menyampaikan kepada investor bahwa status lahan 18 ribu hektare itu ada beberapa hektare yang bukan milik negara. Namun kita berharap agar secepatnya bisa disiapkan," kata Fadjry dalam sambutannya di acara pisah sambut Kepala BPN/ATR Wilayah Sulawesi Selatan dari Agus Mahendra kepada Tri Wibisono di Makassar, Jumat (31/1).
Fadjry mengajak seluruh pemangku kepentingan sama-sama untuk mempermudah semua berkaitan dengan perizinan supaya lebih banyak investor masuk di Sulsel.
Apalagi, Presiden RI Prabowo Subianto telah menetapkan tahun 2025 menjadi tahun investasi. Untuk itu, Pemprov Sulsel mendorong supaya investasi banyak masuk di Sulsel.
"Ini kami titip bagaimana kepastian lahan negara yang dikuasai pihak lain bisa diambil alih. Sehingga kita bisa memberikan kepastian lahan di Kabupaten Wajo dan Sidrap sebagai lahan untuk sapi-sapi dari Vietnam itu," harapnya.