Makassar (ANTARA Sulsel) - Koki asal Jepang, Abe Haruka siap memberikan workshop dengan demo masakan khas Negara Sakura dalam rangkaian kegiatan spesial "Nippon Day" yang dipusatkan di Gedung Mulo Makassar, Sulawesi Selatan, 20-21 Februari 2016.
Panitia Nippon Day, Yosuke Kojima di Makassar, Minggu, mengatakan Abe Haruka yang merupakan pengajar di Politeknik Pariwisata Makassar itu akan mendemonstrasikan cara memasak tiga menu khas jepang yakni Kushi Dango, Temari Zushi, dan Okonomi Yaki.
"Untuk acara demi masak Abe Haruka ini akan dimulai pagi hingga sore ini. Kami juga mengajak masyarakat Makassar yang ingin tahu cara membuat masakan khas Jepang untuk hadir dan belajar bersama," katanya.
Mengenai pemilihan tiga jenis menu masakan khas Jepang tersebut, kata dia, karena makanan itu memang menjadi favorit. Menu itu juga dinilai cukup populer di masyarakat Indonesia.
"Ini kesempatan untuk bisa belajar lebh jauh soal masakan Jepang. Kami mengajak masyarakat Makassar dan sekitarnya untuk datang tepat waktu sehingga bisa mengikuti workshop ini dengan baik," ujar pengajar komputer di SMK Kartika XX-1 Wirabuana tersebut.
Sementara Ketua Kumite Jepang, Harisal B Lolo, menyatakan kegiatan acara spesial "Nippon Day" ini berlangsung selama dua hari yakni 20-21 Februari.
"Untuk pelaksanaan "Nippon Day" ini, kami dari pihak penyelenggara berharap bisa mendatangkan hingga 500 pengunjung selama dua hari pelaksanaan (20-21 Februari 2016)," ujarnya.
Selama dua hari pelaksanaan, pihak penyelanggara akan menyiapkan beberapa penawaran spesial guna memanjakan para pengunjung seperti lomba teater Jepang, demi memasak makanan Jepang, lomba manga, akustik serta workshop.
Selanjutnya Dance Cover AKB 48 "Aikatta", parade cosplay, dance cover, pohon harapan, serta penampilan siswa-siswi SD di Makassar.
Selain itu, pihaknya juga mengundang atau menggandeng beberapa pihak untuk semakin memaksimalkan kegiatan seperti diantaranya konsulat Jepang, Japan Lovers Community termasuk Himpunan Mahasiswa Bahasa Jepang Universitas Hasanuddin serta JICA.
"Kegiatan ini merupakan salah satu yang terbesar di Sulsel. Kami berharap apa yang kita lakukan ini mendapat respon positif sehingga bisa kembali dilakukan tahun depan," ujarnya.