Makassar (ANTARA News) - Delapan bocah korban sodomi oleh tersangka Daeng Ngi (60) warga Jalan Landak Baru, Makassar enggan untuk bersekolah lagi karena sering di ejek oleh teman-temannya.
Su (38) salah satu ibu korban, di Makassar, Selasa, mengaku khawatir dengan dampak kejiwaan anaknya karena sejak kejadian itu, anaknya sudah mulai malas sekolah dan sering merasakan nyeri pada bagian pantatnya.
"Setelah kejadian itu, anak saya sudah malas ke sekolah karena sering di ejek teman-temannya yang lain," katanya.
Su, bersama ibu-ibu lainnya yang anaknya menjadi korban sodomi oleh seorang kakek meminta kepada pihak kepolisian agar memberikan hukuman yang maksimal agar perbuatannya itu tidak diulanginya lagi.
Apalagi, berdasarkan laporan polisi yang pernah ditangani polisi, pelaku pernah dipenjara selama 1,5 tahun pada 2004 lalu karena telah melakukan tindakan asusila kepada anak-anak sebanyak tiga orang.
"Pelaku ini sudah pernah dipenjara 2004 dan setelah bebas berbuat lagi. Artinya tidak ada efek jera sama pelaku, karena itu kami meminta hukuman maksimal supaya tidak mencelakakan orang lagi," pintanya.
Kapolsek Tamalate AKP Suaeb A Madjid mengatakan, pelaku warga Jalan Sultan Alauddin yang setiap harinya bekerja sebagai tukang becak dan pemulung ini diamankan setelah orang tua korban Al (6), Yus (29) melapor ke Polsekta Tamalate.
Hingga saat ini, korban yang melapor ke Polsek Tamalate yakni, DR (12), Ris (10), Sup (9), Rez (10), Rud (9) dan Imr (11). (T.KR-MH/S016)