Makassar (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan terus secara rutin mengagendakan bedah buku para penulis lokal sebagai bagian meningkatkan literasi, meskipun masih dalam suasana pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Moh Hasan Sijaya di Makassar, Selasa mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada masyarakat terhadap penerbit buku yang berbasis muatan lokal dan sekaligus untuk membangkitkan gairah penulis dan pengarang lokal daerah Sulsel.
“Siapa lagi yang akan menumbuhkembangkan dan membesarkan kalau bukan dari kita sendiri," katanya pada acara Bedah dan Diskusi Buku berjudul Pledoi karya H Tadjuddin Rachman SH.
Ia menjelaskan, seandainya dalam kondisi normal (tidak ada COVID-19), maka pihaknya biasanya sudah melaksanakan hingga 25 kegiatan bedah buku.
"Saya selalu katakan bahwa seandainya tidak pandemi seperti ini, dalam setahun paling kurang 25 kali kita lakukan bedah buku untuk penulis lokal seperti ini, supaya referensi kita terkait buku-buku muatan lokal yang ada akan bertambah. Siapa yang bisa membanggakan para penulis kita kalau bukan dari diri kita sendiri,” katanya pada kegiatan yang digelar bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Bintang Indonesia (Yapensi) tersebut.
Untuk bedah buku hari ini dihadiri para pejabat Eselon III, IV dan pejabat fungsional pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Sekjen Penulis Profesional Indonesia, Bachtiar Adnan Kusuma, serta sejumlah advokat, mahasiswa, seniman, budayawan, penggiat literasi di Sulsel.
Hasan Sijaya berharap agar buku “Pledoi” tersebut dapat menambah wawasan tentang bagaimana caranya melakukan pembelaan-pembelaan dalam hukum.
“Mudah-mudahan apa yang menjadi ulasan dari narasumber nanti dalam kegiatan bedah buku ini bisa menambah referensi kita terkait dengan keilmuan hukum yang ada,” harapnya.
Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan Penyerahan Piagam Penghargaan dalam rangka menyambut HUT Ke-25 tahun Penerbit Nasional Yapensi Berkarya dan Berkiprah kepada tokoh-tokoh Sulsel, yang berperan aktif dan membuka ruang bagi tumbuhnya ekosistem perbukuan nasional. Antara lain Moh Hasan Sijaya, Pengacara Senior H Tadjuddin Rachman hingga Pustakawan Senior H Syahruddin Umar.