Jakarta (ANTARA) - Data pengaduan daring (online) Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) diduga bocor dan diperjualbelikan di dunia maya.
Komisioner KPAI Jasra Putra, kepada ANTARA membenarkan dugaan kebocoran data ini. Jasra mengatakan, basis data yang bocor diduga berasal dari layanan pengaduan online dalam situs resmi mereka.
"Kami punya sistem pengaduan online berbasis website kpai.go.id, diduga data ini yang diretas," kata Jasra melalui pesan singkat kepada ANTARA, Kamis.
Peretas diduga menjual data KPAI yang mereka curi di situs gelap RaidForum. Tangkapan layar yang beredar menunjukkan data tersebut dijual dengan nama "Leaked Database KPAI".
Peretas juga memberikan sampel data antara lain berupa nama lengkap, alamat email, jenis kelamin, tanggal lahir, agama dan kewarganegaraan.
Saat ini mereka sudah menyampaikan kasus dugaan peretasan data itu ke Mabes Polri.
Menurut Jasra, sudah ada tim yang mengecek dugaan kebocoran terebut pada Selasa (19/10) lalu. KPAI juga berencana membuat laporan ke polisi untuk masalah data bocor ini.
Berita Terkait
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib
Jaringan telekomunikasi XL Axiata selama libur Ramadhan dan Lebaran 2024 aman terkendali
Rabu, 17 April 2024 17:26 Wib
Sandra Dewi: Tolong lihat data yang benar
Kamis, 4 April 2024 15:02 Wib
Kemendagri memperbarui data dan batas desa di Sulsel
Rabu, 3 April 2024 19:01 Wib
Pemprov Sulsel mulai manfaatkan Pusat Data Nasional
Minggu, 31 Maret 2024 13:52 Wib
LKBN ANTARA dan Bank Maluku Malut jalin kerja sama layanan data keuangan
Rabu, 27 Maret 2024 14:28 Wib
Disdukcapil Sulsel sempurnakan program keakuratan data kependudukan
Sabtu, 9 Maret 2024 11:16 Wib
KPU Sulsel rampungkan sinkronisasi data rekapitulasi penghitungan suara 13 KPU daerah
Rabu, 6 Maret 2024 21:20 Wib