Jakarta (ANTARA) - Badan sepak bola dunia FIFA akan menguji teknologi offside semiotomatisnya dalam Piala Arab 2021 di Qatar yang kickoff Selasa ini yang disebut Kepala Wasit Pierluigi Collina mengatakan kompetisi itu uji coba terpenting sistem itu sejauh ini.
Teknologi ini didasarkan kepada pelacakan anggota badan dan memberikan informasi kepada Video Assistant Referee (VAR) sebelum ofisial lapangan mengambil keputusan terakhir.
"Kami akan memasang kamera di bawah atap setiap stadion," kata Direktur Teknologi dan Inovasi Sepak Bola FIFA Johannes Holzmueller seperti dikutip Reuters.
"Data pelacakan anggota badan yang diekstraksi dari video itu akan dikirimkan ke ruang operasi dan penghitungan garis offside serta titik tendangan yang terdeteksi disampaikan kepada operator tayang ulang hampir secara seketika."
"Operator tayang ulang kemudian diberi kesempatan untuk segera menunjukkannya kepada VAR. Dalam Piala Arab FIFA, asisten VAR yang dikhususkan untuk stasiun offside dapat segera memvalidasi dan mengonfirmasi informasi itu."
Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA Arsene Wenger mengatakan April silam bahwa dia berharap organisasi tersebut siap menerapkan teknologi tersebut pada Piala Dunia Qatar tahun depan.
Pada Maret, mantan striker Belanda Marco van Basten meminta anggota parlemen sepak bola untuk mempertimbangkan menghapus aturan offside, dengan menyebut sepakbola menjadi lebih baik tanpa itu.
Pertandingan sepakbola sudah dihujani panggilan offside yang kontroversial sejak VAR diperkenalkan karena semakin besarnya kekhawatiran atas waktu yang dibutuhkan dan ketepatan penilaian offside.
"Teknologi sangat penting dan berguna baik dalam persiapan prapertandingan maupun proses pengambilan keputusan selama laga," kata Collina.
"Dalam insiden offside, keputusan dibuat setelah menganalisis tidak hanya posisi pemain tetapi juga keterlibatan mereka dalam pergerakan."
"Teknologi saat ini atau nanti bisa menarik garis tetapi penilaian yang mempengaruhi pertandingan atau lawan tetap berada di tangan wasit."