Makassar (ANTARA) - Pengembangan talenta mahasiswa jangan hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan "soft skills" yang sangat diperlukan untuk menghadapi Indonesia Emas 2045.
Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kemendikbudristek Tatang Muttaqin di lokakarya (workshop) strategi pengembangan talenta mahasiswa menuju Indonesia Emas 2045 di Unhas, Makassar, Sabtu, mengatakan menjelaskan empat faktor pembentuk pendidikan.
Dia mengatakan salah satunya adalah pekerjaan dan keterampilan masa depan yang dipengaruhi perkembangan teknologi dengan adanya otomatisasi.
“Kita dituntut untuk bisa mengembangkan cara paling efektif dan efisien untuk mengembangkan sumber daya manusia guna menghadapi tantangan tersebut,” ujarnya.
Tatang yang juga pernah menjabat Direktur Pendidikan Tinggi dan Iptek Bappenas itu menekankan kembali tentang program prioritas merdeka belajar dan kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ia membeberkan dampak positif merdeka belajar yang sudah terlihat dan diakui dunia, seperti waktu tunggu alumni perguruan tinggi yang berkurang hingga rata-rata gaji yang meningkat.
Selain itu, Indonesia juga naik 14 peringkat pada Global Talent Competitiveness Index, tertinggi kedua di dunia.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K), menyatakan keseriusan universitasnya dalam pengembangan talenta mahasiswa dengan hadirnya Subdirektorat Pengembangan Prestasi dan Talenta Mahasiswa.
"Kita juga ingin fokus melihat mahasiswa Unhas untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian mereka agar dapat menjadi pemimpin masa depan yang dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa hingga bersaing di kancah global,” cakapnya.
Workshop itu bertujuan membekali civitas akademika Unhas dengan strategi dan wawasan yang diperlukan untuk mengembangkan potensi sehingga dapat berkontribusi maksimal dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.*