Kementan membantu Sulbar kendalikan serangan ulat api
Mamuju (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) dalam mengendalikan serangan ulat api terhadap tanaman sawit petani di Kabupaten Mamuju Tengah.
"Serangan ulat api telah menyerang tanaman sawit petani di Kecamatan Budong Budong Kabupaten Mamuju Tengah hingga ratusan hektare," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumbar, Herdin Ismail, di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, serangan ulat bulu tersebut telah diketahui Kementan sehingga mengutus tim dari Direktorat Jenderal (Dirjend) Perlindungan Perkebunan Kementan untuk membantu Sulbar mengatasi hama tersebut.
Menurut dia, tim Kementrian telah memberikan bantuan alat dan sarana pengendalian mengengatasi hama ulat api tersebut agar segera digunakan.
Ia menyampaikan, pengendalian ulat api dilaksanakan agar petani tidak mengalami kerugian dan menjaga ketahanan pangan serta produksi sawit agar tetap stabil di Sulbar.
"Pemerintah berharap agar masyarakat petani dapat mendukung dan bersama pemerintah dalam upaya membasmi ulat api tersebut agar tidak merugikan masyakarat petani," katanya.
Ia mengatakan, penanganan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah karena sektor perkebunan telah berkontribusi bagi 60 persen pertumbuhan ekonomi Sulbar.
"Sulbar mesti melindungi hasil perkebunannya sebagai daerah penyangga ibukota negara baru (IKN) di Kalimantan yang mesti memenuhi kebutuhan pangan IKN," katanya.
"Serangan ulat api telah menyerang tanaman sawit petani di Kecamatan Budong Budong Kabupaten Mamuju Tengah hingga ratusan hektare," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumbar, Herdin Ismail, di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, serangan ulat bulu tersebut telah diketahui Kementan sehingga mengutus tim dari Direktorat Jenderal (Dirjend) Perlindungan Perkebunan Kementan untuk membantu Sulbar mengatasi hama tersebut.
Menurut dia, tim Kementrian telah memberikan bantuan alat dan sarana pengendalian mengengatasi hama ulat api tersebut agar segera digunakan.
Ia menyampaikan, pengendalian ulat api dilaksanakan agar petani tidak mengalami kerugian dan menjaga ketahanan pangan serta produksi sawit agar tetap stabil di Sulbar.
"Pemerintah berharap agar masyarakat petani dapat mendukung dan bersama pemerintah dalam upaya membasmi ulat api tersebut agar tidak merugikan masyakarat petani," katanya.
Ia mengatakan, penanganan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah karena sektor perkebunan telah berkontribusi bagi 60 persen pertumbuhan ekonomi Sulbar.
"Sulbar mesti melindungi hasil perkebunannya sebagai daerah penyangga ibukota negara baru (IKN) di Kalimantan yang mesti memenuhi kebutuhan pangan IKN," katanya.