Mamuju (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus berupaya mencegah berkembangnya paham radikalisme dan aliran sesat untuk menjaga keutuhan umat beragama di daerah itu.
"Dalam upaya menjaga keutuhan umat beragama dan mencegah berkembangnya paham-paham yang menyimpang, Kemenag Sulbar melakukan pembinaan terhadap lembaga keagamaan Islam," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulbar Adnan Nota, di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan selain melakukan pembinaan lembaga keagamaan seperti organisasi NU, Muhammadiyah, DDI, MUI dan lainnya, Kemenag Sulbar juga melakukan pemetaan wilayah untuk mengantisipasi munculnya paham radikalisme dan munculnya aliran sesat.
Kemenag Sulbar menyadari bahwa upaya pencegahan terhadap penyebaran paham radikal dan aliran sesat tidak dapat dilakukan sendiri, sehingga berbagai pihak termasuk ulama, tokoh agama, dan lembaga keagamaan Islam sangat dibutuhkan keterlibatannya.
"Penyebaran paham radikal dan aliran sesat yang dapat memecah belah umat masih terjadi di Sulbar, sehingga seluruh pihak terutama para tokoh agama dan lembaga keagamaan, diminta bersama bahu-membahu untuk menangkal ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai agama," katanya.
Menurut dia, untuk menangkal paham radikal dan aliran sesat tersebut, Kemenag Sulbar juga menyebarkan ajaran agama yang moderat agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati antarumat beragama.
Kemenag Sulbar jua akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka mewujudkan kerukunan umat beragama dan mencegah segala hal yang dapat mengancam keharmonisan dan kerukunan umat beragama.
"Radikalisme beragama dapat memicu tindakan kekerasan dan terorisme. sedangkan paham beragama yang meresahkan dapat menimbulkan perpecahan dan konflik di masyarakat sehingga harus dicegah penyebarannya," ujarnya.