Makassar (ANTARA) - Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan (Sulsel) Supendi menyebutkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayahnya mencapai Rp 11,60 triliun hingga Agustus 2024 atau tumbuh sebesar 34,37 persen.
Kenaikannya cukup besar, sekitar 34,37 persen year on year (yoy). Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pengembangan perekonomian Indonesia, kata Supendi, di Makassar, Sabtu.
Supendi mengatakan, sektor usaha pertanian, perburuan, dan kehutanan mendapat Rp5,05 triliun, disusul sektor usaha perdagangan besar dan eceran yang mendapat Rp4,08 triliun.
Pada bidang pelayanan masyarakat, sosial budaya, hiburan dan pelayanan perorangan lainnya disalurkan sebesar Rp939,24 miliar, sektor industri pengolahan disalurkan sebesar Rp510,26 miliar; sektor perikanan tersalurkan sebesar Rp458,21 miliar, dan sektor lainnya tersalurkan sebesar Rp544,23 miliar.
Sedangkan untuk bank penyalur yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan jumlah Rp9,5 triliun untuk 18.771 debitur, Bank Mandiri Rp1,1 triliun (8.303 debitur), Bank Negara Indonesia (BNI) Rp255,12 miliar dengan total 1.018 debitur.
Selanjutnya Bank Syariah Indonesia (BSI) menyalurkan Rp248,08 miliar kepada 1.578 debitur, Pegadaian Syariah menyalurkan Rp191,22 miliar dengan total 1.603 debitur.
Kemudian, BPD Sulselbar Rp162,61 miliar (9.147 debitur), BTN Rp48,48 miliar (219 debitur), dan bank lain menyalurkan Rp26,30 miliar kepada 86 debitur.
“Untuk total KUR yang disalurkan sebesar Rp 11,60 triliun, belum termasuk ultra mikro (UMi) yang juga menyalurkan sebesar Rp 187,28 miliar kepada 33.229 krediturnya,” ujarnya.
Berita ini ditayangkan Antaranews.com dengan judul: Penyaluran KUR di Sulsel Capai Rp 11,60 Triliun, Tumbuh 34,37 Persen