Makassar (ANTARA) - Pemerintah melalui Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar sosialisasi Kawasan Lindung Geologi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Sosialisasi yang mengangkat tema 'Membumikan Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG) dan Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK)” ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap pentingnya pelestarian kekayaan geologi Indonesia," kata Kepala Pusat Air, Tanah, dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Agus Cahyono Adi di Makassar, Selasa.
Hingga saat ini, lanjut dia, Indonesia telah menetapkan tiga Kawasan Cagar Alam Geologi dan 14 Bentang Alam Karst, termasuk kawasan Maros yang baru diresmikan tahun ini.
Sekretaris Badan Geological, Iman Sinulinggga, mewakili Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM membuka agenda tersebut yang diharapkan menjadi momentum penting dalam upaya kolektif menjaga kawasan geologi yang bernilai strategis.
Acara tersebut dihadiri para pejabat Forkopimda kabupaten/kota dan Provinsi Sulsel serta para ahli kebumian, praktisi, serta berbagai organisasi masyarakat.
Imam mengatakan pentingnya menjaga sumber daya alam karst ini, karena Indonesia merupakan negara yang berada di persilangan tiga lempeng tektonik utama dunia (Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik).
Indonesia memiliki kekayaan geologi yang luar biasa, termasuk batuan unik, fosil bersejarah, bentang alam karst, dan proses geologi yang langka. Kekayaan ini memberikan banyak manfaat, mulai dari potensi ilmu pengetahuan hingga pengembangan pariwisata dan tata kelola sumber daya alam.
Namun, potensi ini tidak terlepas dari ancaman kerusakan akibat eksploitasi yang tidak terkendali. Untuk itu, pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan perlindungan, seperti Peraturan Menteri ESDM No. 32 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan Kawasan Cagar Alam Geologi dan Peraturan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2012 tentang Kawasan Bentang Alam Karst.
Pasalnya, lanjut dia, bentang alam karst memiliki fungsi strategis sebagai pengatur tata air alami, objek penelitian ilmiah, hingga daya tarik wisata.
Kawasan karst juga berperan penting sebagai penyimpan air tanah dalam bentuk akuifer permanen yang menopang ekosistem sekitar.
Melalui perlindungan ini, kawasan seperti Maros dapat terus memberikan manfaat, baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun untuk kesejahteraan masyarakat lokal.
Acara sosialisasi ini dirancang sebagai platform diskusi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk membangun sinergi dalam pelestarian kekayaan geologi Indonesia.
"Pelestarian kawasan geologi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua, seluruh pemangku kepentingan untuk aktif berkontribusi dalam memastikan keberlanjutan kawasan-kawasan tersebut," jelasnya.
Dengan pendekatan yang kolaboratif, dia optimistis pengelolaan kawasan lindung geologi dapat berjalan secara berkelanjutan, mendukung pembangunan ekonomi sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem.