Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka menyatakan, pelaksanaan Sandeq Silumba 2025 bukan hanya menjaga kelestarian budaya leluhur, tetapi juga memberi dampak positif di berbagai sektor, salah satunya penguatan ekonomi lokal.
"Kita sukses menjaga warisan budaya leluhur, menjadikan momen ini sebagai wisata, dan saya lihat juga berdampak pada peningkatan UMKM," kata Suhardi Duka, saat melepas 55 perahu Sandeq Silumba 2025, di Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis.
Kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun itu, menurut Suhardi Duka, mampu menghadirkan tiga manfaat sekaligus, mulai dari pelestarian budaya, pengembangan pariwisata hingga penguatan ekonomi lokal.
Pelaksanaan Sandeq Silumba tahun ini, kata Gubernur, juga merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Sulbar dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Pelaksanaan Sandeq Silumba ini akan tetap kita jaga dengan baik supaya kelestarian budaya kita tetap terpelihara," katanya pula.
Gubernur menyampaikan bahwa pada tahun-tahun berikutnya akan dikolaborasikan dengan tiga kabupaten, yakni Kabupaten Polewali Mandar, Majene, dan Kabupaten Mamuju, agar pelaksanaan Sandeq Silumba semakin besar dan melibatkan lebih banyak daerah.
"Tahun selanjutnya kami akan kolaborasi dengan tiga kabupaten. Kami di provinsi hanya memfasilitasi, sehingga tiga kabupaten ini bisa menjadi bagian utama dari kegiatan tersebut," ujar Suhardi Duka.
Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya lomba perahu yang tidak hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya lokal dan peningkatan pariwisata di daerah.
"Kegiatan ini sangat penting untuk melestarikan tradisi dan juga mendukung ekonomi masyarakat sekitar melalui kunjungan wisata," ujarnya.
Wagub juga menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk terus menjaga dan melestarikan lomba perahu sandeq agar tradisi ini tidak hilang ditelan zaman.
"Kami berkomitmen untuk memastikan lomba perahu sandeq ini terus dilestarikan dan dikembangkan, sehingga generasi muda dapat mengenal dan mencintai budaya asli daerah," kata Salim Mengga.
Sebanyak 55 perahu sandeq dari berbagai daerah di Sulbar berpartisipasi dalam lomba ini.
Lomba dimulai dengan etape pertama pada 21 Agustus 2025 dari Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar menuju Pamboang Kabupaten Majene.
Kemudian, etape kedua pada 23 Agustus akan menempuh rute dari Pamboang ke Banua Sendana, dan etape ketiga pada 24 Agustus dari Banua Sendana menuju Deking Kabupaten Majene.
Selanjutnya pada etape keempat, peserta lomba akan berlayar dari Deking Kabupaten Majene menuju Kabupaten Mamuju, pada 25 Agustus 2025.
Terakhir, etape kelima pada 26 Agustus 2025, akan menjadi penutup dengan mengelilingi Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju.
Sandeq adalah perahu layar bercadik khas suku Mandar di Provinsi Sulbar.
Sandeq tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi laut, tetapi juga memiliki makna simbolis mendalam bagi masyarakat Mandar, melambangkan keberanian, ketangguhan dan kemampuan mereka dalam mengarungi lautan.


