Ambon (ANTARA) - Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan tanah ambles di Desa Sila, Kabupaten Maluku Tengah beberapa hari lalu merupakan fenomena "creeping" atau tanah merayap.
"Fenomena yang terjadi di Sila, (Kecamatan, red.) Nusalaut merupakan salah satu gerakan massa tanah yang disebut 'creeping' atau tanah merayap," kata peneliti muda bidang geologi P2LD LIPI Fareza Sasongko Yuwono di Ambon, Jumat.
Pada Senin(4/11), sekitar pukul 10.00 WIT dilaporkan oleh warga Desa Sila, Kecamatan Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah terjadi pergerakan tanah di lokasi seluas 50 meter persegi.
Pergerakan tanah terjadi di lokasi rekahan tanah yang terbentuk pada 2006, akibat gempa bumi magnitudo 6,1 yang berpusat di Laut Seram, Desa Wahai, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah dengan kedalaman 117 kilometer. Lokasi pergerakan tanah itu berjarak sekitar 100 meter dari pantai setempat.
Tanah tersebut terus bergerak turun, dari yang sebelumnya sedalam 75 centimeter hingga Rabu (6/11), pukul 14.00 WIT sudah mencapai kedalaman antara 12-15 meter.
Tanah yang ambles tersebut sempat diukur oleh warga setempat menggunakan bambu berukuran sembilan meter dan tali sepanjang tiga meter. Mereka menemukan di dalam tanah ambles itu terdapat air laut.
Warga setempat khawatir dengan peristiwa itu karena di dekat lokasi terdapat tiga rumah, sedangkan kejadian itu tanpa didahului guncangan gempa.
Menanggapi laporan tersebut, Fareza mengatakan banyak faktor penyebab fenomena "creeping", antara lain akibat getaran yang dihasilkan gempa bumi dan adanya rekahan tanah yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, kejenuhan air tanah yang dipengaruhi intensitas hujan dan intrusi air laut.
"Perlu kajian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dan potensi bahayanya," demikian Fareza Sasongko Yuwono.
Berita Terkait
Malaysia diperkirakan menghadapi tujuh episode hujan lebat
Sabtu, 2 November 2024 12:54 Wib
85 orang tewas dan 5,7 juta warga mengungsi akibat Topan Trami di Filipina
Minggu, 27 Oktober 2024 20:22 Wib
PM Malaysia Anwar Ibrahim menghadiri pelantikan Prabowo-Gibran
Sabtu, 19 Oktober 2024 17:44 Wib
Konsulat RI Tawau mempromosikan kuliner khas Sulsel di Resepsi Diplomatik
Senin, 30 September 2024 9:29 Wib
KPU Sulsel menerima laporan dana kampanye awal dua paslon
Rabu, 25 September 2024 0:31 Wib
Korban tewas akibat Topan Yagi di Vietnam telah mencapai 262 orang
Minggu, 15 September 2024 10:54 Wib
Paetongtarn terima persetujuan Raja Maha Vajiralongkorn jadi PM baru Thailand
Minggu, 18 Agustus 2024 15:01 Wib
14 orang tewas akibat Topan Gaemi di Filipina
Jumat, 26 Juli 2024 6:52 Wib