Makassar (ANTARA) - Kabupaten Bantaeng akan menjadi penghasil bibit rumput laut di Sulawesi Selatan, usai Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Dirjen Perikanan Budidaya menjadikan Bantaeng sebagai kampung perikanan yang memiliki Kebun Bibit Rumput Laut (KBRL).
"BPBAP Takalar bakal menjadikan Kelurahan Lamalaka, Bantaeng sebagai daerah penghasil bibit rumput laut berkualitas di wilayah Selatan Sulsel," ungkap Kepala BPBAP Takalar Nur Mufhlich Junianto di Bantaeng, Jumat.
Nur Mufhlich Junianto hadir di Bantaeng juga untuk memberikan bantuan 30.000 kilogram bibit rumput laut berkualitas di Kelurahan Lamalaka, Bantaeng.
Dalam kesempatan itu, dia menyebut, Bantaeng memang memiliki potensi yang besar untuk pengembangan bibit rumput laut.
"Memang sejak dulu kami sudah mengetahui potensi rumput laut di Bantaeng. Jadi memang sangat pas, kalau daerah ini bisa memproduksi bibit berkualitas," ujarnya.
Pada tahap pertama, BPBAP Takalar menyerahkan bantuan bibit berkualitas, sarana dan prasarana kepada petani rumput laut di Bantaeng.
Dia berharap, bantuan ini dapat membentuk kelompok-kelompok pembudidaya yang mandiri.
"Dari kebun bibit ini, kita ingin outputnya, petani Bantaeng memiliki kemandirian. Dari bibit ini diharapkan bisa disebarkan ke petani-petani lainnya di Bantaeng," jelas dia.
Bantuan bibit rumput laut menggambarkan sinergitas antara pemerintah kabupaten dengan BPBAP Takalar.
Nur Mufhlich mengemukakan rencana pengembangan Balai Benih Ikan (BBI) Rappoa menjadi Lab Kultur Jaringan untuk rumput laut yang diharapkan pengembangan BBI menjadi lab kultur jaringan bisa dapat diwujudkan agar produksi benih rumput laut berkualitas bisa semakin terwujud di Bantaeng.
"Kita di BPBAP Takalar tentu saja akan siap mewujudkannya. Apalagi kalau sudah ada rekomendasi dari pemerintah daerah," jelas dia.
Bupati Bantaeng DR Ilham Azikin memberikan apresiasi terhadap BPBAP Takalar yang senantiasa memberikan perhatian kepada petani rumput laut Takalar. Bupati begelar doktor pemerintahan ini mengaku terkesan dengan Lab Kultur Jaringan yang ada di Ambon.
"Saya pernah ke Ambon, saat itu, kepala BPBAP Ambonnya, Pak Mufhlich sendiri. Saya jauh-jauh ke Ambon untuk melihat lab kultur jaringan yang dikelola pak Mufhlich. Semoga setelah pak Mufhlich di sini, Lab kultur jaringannya bisa ada juga di Bantaeng," kata dia.
Kultur jaringan merupakan teknik rekayasa untuk memperbanyak bibit rumput laut. Itu dilakukan dengan cara pengambilan jaringan dari induk rumput laut yang unggul, kemudian dilakukan pembesaran di laboratorium. Beberapa BPBAP di Indonesia sudah memiliki Lab Kultur jaringan ini, salah satunya di BPBAP Ambon.