Sulsel dorong sertifikasi halal produk UMKM agar rambah pasar global
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berupaya mendorong terlaksananya sertifikasi halal produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar mampu menjangkau pasar global.
"Kita berharap di samping meningkatkan kualitas produk, kita juga mendorong adanya semacam verifikasi produk seperti sertifikasi halal untuk bisa merambah pasar global," kata Penjabat Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang saat membuka Makassar International Halal Trade dan Bisnis (Mihrab) Summit dan Expo, dan Silaturahmi Bisnis Internasional (Silabis) yang digelar Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Sulsel, di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan kendati diakui bahwa tantangan perekonomian dunia masih terus bergejolak akibat globalisasi di semua sektor, dan sampai saat ini masih mengancam perekonomian.
"Maka dari itu, saya menaruh harapan besar pada kegiatan Mihrab Summit dan Expo 2023 ini dengan keanekaragaman potensi daerah atau lokal teknologi masyarakat," ujarnya.
Menurut Andi Darmawan, penguatan usaha kecil menengah (UKM) di tengah masyarakat akan menumbuhkan pemikiran yang baru di dalam pembangunan ekonomi daerah yang berdaya saing baik secara lokal, nasional, maupun internasional.
Andi Darmawan juga mengatakan bahwa Mihrab Summit dan Expo menjadi contoh kepedulian terhadap kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat di era globalisasi yang semakin kompleks permasalahannya, dan tentu perlu mendapatkan penanganan sesegera untuk untuk mengatasi masalah tersebut.
Melalui kegiatan tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel terus menggalakkan pembangunan ekonomi masyarakat menuju perkembangan ekonomi digital dan global.
Namun tetap diharapkan pada transfer teknologi ramah lingkungan, dan peningkatan kualitas produk unggulan daerah dan produk halal untuk memasuki pasar ekspor.
"Selain itu, dibutuhkan pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan dan inovasi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum ISMI Ilham Akbar Habibie menjelaskan penyelenggaraan Mihrab yang pertama kali dilakukan di Makassar ini menjadi gambaran kekuatan para saudagar suku Bugis, Makassar, dan suku lainnya dalam dunia perdagangan dan perantauan di seluruh dunia.
Dengan semangat itulah, kata dia, kegiatan ini menjadi wadah bagi para saudagar Muslim Indonesia dan dari berbagai negara lainnya untuk bisa mencari peluang kerjasama.
"Orang orang yang ada di sini dari berbagai suku Bugis, Makassar, dan suku lainnya memang dari dulu sudah aktif dengan perdagangan, perantauan, dan misinya ke seluruh dunia," ujar dia
ISMI merupakan organisasi Saudagar Muslim yang didirikan sejak 10 tahun yang lalu dengan tujuan untuk mempersatukan semua pengusaha Muslim Indonesia agar bisa bersama-sama mendukung dan mengembangkan usaha antar sesama Muslim Indonesia.
"Kita berharap di samping meningkatkan kualitas produk, kita juga mendorong adanya semacam verifikasi produk seperti sertifikasi halal untuk bisa merambah pasar global," kata Penjabat Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang saat membuka Makassar International Halal Trade dan Bisnis (Mihrab) Summit dan Expo, dan Silaturahmi Bisnis Internasional (Silabis) yang digelar Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Sulsel, di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan kendati diakui bahwa tantangan perekonomian dunia masih terus bergejolak akibat globalisasi di semua sektor, dan sampai saat ini masih mengancam perekonomian.
"Maka dari itu, saya menaruh harapan besar pada kegiatan Mihrab Summit dan Expo 2023 ini dengan keanekaragaman potensi daerah atau lokal teknologi masyarakat," ujarnya.
Menurut Andi Darmawan, penguatan usaha kecil menengah (UKM) di tengah masyarakat akan menumbuhkan pemikiran yang baru di dalam pembangunan ekonomi daerah yang berdaya saing baik secara lokal, nasional, maupun internasional.
Andi Darmawan juga mengatakan bahwa Mihrab Summit dan Expo menjadi contoh kepedulian terhadap kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat di era globalisasi yang semakin kompleks permasalahannya, dan tentu perlu mendapatkan penanganan sesegera untuk untuk mengatasi masalah tersebut.
Melalui kegiatan tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel terus menggalakkan pembangunan ekonomi masyarakat menuju perkembangan ekonomi digital dan global.
Namun tetap diharapkan pada transfer teknologi ramah lingkungan, dan peningkatan kualitas produk unggulan daerah dan produk halal untuk memasuki pasar ekspor.
"Selain itu, dibutuhkan pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan dan inovasi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum ISMI Ilham Akbar Habibie menjelaskan penyelenggaraan Mihrab yang pertama kali dilakukan di Makassar ini menjadi gambaran kekuatan para saudagar suku Bugis, Makassar, dan suku lainnya dalam dunia perdagangan dan perantauan di seluruh dunia.
Dengan semangat itulah, kata dia, kegiatan ini menjadi wadah bagi para saudagar Muslim Indonesia dan dari berbagai negara lainnya untuk bisa mencari peluang kerjasama.
"Orang orang yang ada di sini dari berbagai suku Bugis, Makassar, dan suku lainnya memang dari dulu sudah aktif dengan perdagangan, perantauan, dan misinya ke seluruh dunia," ujar dia
ISMI merupakan organisasi Saudagar Muslim yang didirikan sejak 10 tahun yang lalu dengan tujuan untuk mempersatukan semua pengusaha Muslim Indonesia agar bisa bersama-sama mendukung dan mengembangkan usaha antar sesama Muslim Indonesia.