BKKBN Sulsel meresmikan lulusan perdana Sekolah Lansia Mappadeceng
Makassar (ANTARA) - Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan menggelar kegiatan Festival Lansia yang dirangkaikan dengan Wisuda Sekolah Lansia Mappadeceng Angkatan Pertama dengan jumlah 23 orang wisudawan.
"Sekolah Lansia Mappadeceng ini diluncurkan pada 27 Mei 2023 yang dibina langsung oleh Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, dan telah memiliki kurikulum yang disusun dari 7 Dimensi Lansia Tangguh," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Shodiqin di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan Sekolah lansia Mappadeceng memiliki siswa sebanyak 30 orang tetapi yang berhasil diwisuda dan memenuhi syarat sebanyak 23 orang, yaitu yang telah mengikuti proses pembelajaran sebanyak 12 kali pertemuan.
Berkaitan dengan hal itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel mengharapkan setelah mengikuti sekolah lansia para lansia menjadi insan mandiri dan produktif serta para lulusan menjadi motivator bagi Lansia lain.
"Diharapkan pasca mengikuti sekolah lansia, para lansia akan menjadi insan mandiri dan produktif dalam kehidupan, melalui lansia yang SMART (sehat, aktif,mandiri, produktif dan bermartabat). Selain itu lulusan wisuda sekolah lansia ini ini bisa menjadi motivator bagi lansia lain agar tetap bersemangat dan berkarya dalam masyarakat," ujar Shodiqin.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Deputi Bidang KSPK Republik Indonesia Nopian Andustin yang memberikan apresiasi kepada para wisuda yang telah menyelesaikan sekolah lansia, dan telah mengikuti berbagai pelajaran.
Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada para fasilitator dan mitra kerja serta pihak yang turut mendukung kegiatan Sekolah Lansia Mappadeceng.
“Kami juga turut memberikan apresiasi kepada peserta wisuda yang telah sukses selesai mengikuti Sekolah Lansia, dan mengikuti berbagai pelajaran serta evaluasinya. Apresiasi juga kami sampaikan kepada para fasilitator dan mitra kerja serta para pihak yang turut serta mendukung kegiatan Sekolah Lansia Mappadeceng.” ujar Nopian.
Pada kesempatan tersebut, Nopian mengimbau agar istilah lansia harusnya diganti menjadi usia terindah.
.
"Sempat saya diprotes di daerah lain karena istilah Lansia ini tidak cocok bagi para siswa sekolah lansia yang semangat dan antusias. Istilah yang cocok yaitu usia terindah, hal ini dikarenakan yang muda belum tentu bisa menjadi lansia, sedangkan lansia sudah pasti pernah muda dengan berbagai kenangannya," tambahnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, kepala sekolah lansia dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan, Ketua Yayasan Lansia Amal Bakti Abdie Huffadz, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, keluarga serta kerabat dari peserta wisuda.
"Sekolah Lansia Mappadeceng ini diluncurkan pada 27 Mei 2023 yang dibina langsung oleh Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, dan telah memiliki kurikulum yang disusun dari 7 Dimensi Lansia Tangguh," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Shodiqin di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan Sekolah lansia Mappadeceng memiliki siswa sebanyak 30 orang tetapi yang berhasil diwisuda dan memenuhi syarat sebanyak 23 orang, yaitu yang telah mengikuti proses pembelajaran sebanyak 12 kali pertemuan.
Berkaitan dengan hal itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel mengharapkan setelah mengikuti sekolah lansia para lansia menjadi insan mandiri dan produktif serta para lulusan menjadi motivator bagi Lansia lain.
"Diharapkan pasca mengikuti sekolah lansia, para lansia akan menjadi insan mandiri dan produktif dalam kehidupan, melalui lansia yang SMART (sehat, aktif,mandiri, produktif dan bermartabat). Selain itu lulusan wisuda sekolah lansia ini ini bisa menjadi motivator bagi lansia lain agar tetap bersemangat dan berkarya dalam masyarakat," ujar Shodiqin.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Deputi Bidang KSPK Republik Indonesia Nopian Andustin yang memberikan apresiasi kepada para wisuda yang telah menyelesaikan sekolah lansia, dan telah mengikuti berbagai pelajaran.
Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada para fasilitator dan mitra kerja serta pihak yang turut mendukung kegiatan Sekolah Lansia Mappadeceng.
“Kami juga turut memberikan apresiasi kepada peserta wisuda yang telah sukses selesai mengikuti Sekolah Lansia, dan mengikuti berbagai pelajaran serta evaluasinya. Apresiasi juga kami sampaikan kepada para fasilitator dan mitra kerja serta para pihak yang turut serta mendukung kegiatan Sekolah Lansia Mappadeceng.” ujar Nopian.
Pada kesempatan tersebut, Nopian mengimbau agar istilah lansia harusnya diganti menjadi usia terindah.
.
"Sempat saya diprotes di daerah lain karena istilah Lansia ini tidak cocok bagi para siswa sekolah lansia yang semangat dan antusias. Istilah yang cocok yaitu usia terindah, hal ini dikarenakan yang muda belum tentu bisa menjadi lansia, sedangkan lansia sudah pasti pernah muda dengan berbagai kenangannya," tambahnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, kepala sekolah lansia dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan, Ketua Yayasan Lansia Amal Bakti Abdie Huffadz, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, keluarga serta kerabat dari peserta wisuda.