Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memastikan pihaknya akan mengawasi sistem keamanan OSS (Online Single Submission) yang menjadi pintu untuk digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan acara dari potensi serangan.
"Tentunya kami mengikuti setiap perkembangan. Untuk potensi munculnya serangan pada beberapa sistem keamanan, kami akan lakukan beberapa cara, salah satunya adalah sistem keamanan harus menggapai tier tertentu sehingga akan lebih aman," kata Kapolri ketika ditemui di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Senin.
Jenderal Pol. SigitI juga memastikan bahwa Pemerintah akan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem keamanan negara untuk mencegah adanya gangguan pada keamanan data.
Diketahui bahwa Polri pada Senin pagi meluncurkan secara resmi digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan acara olahraga, musik, dan lain-lain. Layanan itu diluncurkan dengan berkolaborasi bersama delapan kementerian/lembaga.
Dengan adanya layanan secara daring, penyelenggara acara akan dengan mudah mengajukan izin karena hanya perlu mengajukan dalam satu pintu. Penyelenggara acara tidak perlu lagi mengajukan perizinan secara luring.
Saat ini digitalisasi layanan penyelenggaraan acara telah diberlakukan di tujuh venue di DKI Jakarta dan Banten.
Tujuh lokasi itu adalah seluruh kawasan Gelora Bung Karno, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Convention Center (JCC), Beach City International Stadium (BCIS) Ancol, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Community Park PIK 2.
Polri juga telah melakukan risk assessment untuk menjamin kelayakan dan keamanan di seluruh tempat tersebut.
Melalui layanan ini, Kapolri berharap industri kreatif di Indonesia bisa makin berkembang, bertumbuh, dan memberikan manfaat serta kontribusi bagi masyarakat dan pemerintah.
"Kami menyadari masih terdapat ruang untuk terus meningkatkan layanan digital ini. Oleh karena itu, kami membuka ruang sebesar-besarnya kepada pelaku industri kreatif untuk memberikan kritik dan saran sebagai bentuk komitmen kami bersama untuk terus mendukung dan membangun industri kreatif Indonesia," kata dia.
"Tentunya kami mengikuti setiap perkembangan. Untuk potensi munculnya serangan pada beberapa sistem keamanan, kami akan lakukan beberapa cara, salah satunya adalah sistem keamanan harus menggapai tier tertentu sehingga akan lebih aman," kata Kapolri ketika ditemui di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Senin.
Jenderal Pol. SigitI juga memastikan bahwa Pemerintah akan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem keamanan negara untuk mencegah adanya gangguan pada keamanan data.
Diketahui bahwa Polri pada Senin pagi meluncurkan secara resmi digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan acara olahraga, musik, dan lain-lain. Layanan itu diluncurkan dengan berkolaborasi bersama delapan kementerian/lembaga.
Dengan adanya layanan secara daring, penyelenggara acara akan dengan mudah mengajukan izin karena hanya perlu mengajukan dalam satu pintu. Penyelenggara acara tidak perlu lagi mengajukan perizinan secara luring.
Saat ini digitalisasi layanan penyelenggaraan acara telah diberlakukan di tujuh venue di DKI Jakarta dan Banten.
Tujuh lokasi itu adalah seluruh kawasan Gelora Bung Karno, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Convention Center (JCC), Beach City International Stadium (BCIS) Ancol, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Community Park PIK 2.
Polri juga telah melakukan risk assessment untuk menjamin kelayakan dan keamanan di seluruh tempat tersebut.
Melalui layanan ini, Kapolri berharap industri kreatif di Indonesia bisa makin berkembang, bertumbuh, dan memberikan manfaat serta kontribusi bagi masyarakat dan pemerintah.
"Kami menyadari masih terdapat ruang untuk terus meningkatkan layanan digital ini. Oleh karena itu, kami membuka ruang sebesar-besarnya kepada pelaku industri kreatif untuk memberikan kritik dan saran sebagai bentuk komitmen kami bersama untuk terus mendukung dan membangun industri kreatif Indonesia," kata dia.