Mamuju (ANTARA) - Polresta Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mengerahkan 206 personel gabungan pada pelaksanaan Operasi Ketupat Marano yang akan berlangsung selama 14 hari ke depan, yakni mulai 26 Maret hingga 8 April 2025.
"Sebanyak 206 personel itu merupakan gabungan dari personel Polri dan TNI serta personel yang berasal dari instansi terkait," kata Kapolresta Mamuju Komisaris Besar Polisi Ardi Sutriono, pada apel gelar pasukan Operasi Ketupat Marano 2025, Jumat.
Ke-206 personel pengamanan Operasi Ketupat Marano itu kata Ardi Sutriono akan ditempatkan pada delapan pos pengamanan yang telah disiapkan.
"Para personel tersebut akan disiagakan di delapan pos pengamanan untuk memastikan kelancaran arus mudik hingga arus balik Idul Fitri," ujar Ardi Sutriono.
Kapolresta menyampaikan, Operasi Ketupat Marano 2025 dilakukan guna mengamankan jalannya perayaan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Dalam mewujudkan stabilitas keamanan, sinergi dan koordinasi antara satgas pusat, satgas daerah dan pemangku kepentingan terkait harus berjalan optimal sehingga pemudik benar-benar merasa aman dan nyaman," terang Ardi Sutriono.
Disamping keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan gangguan kamtibmas, stabilitas harga pangan dan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), juga Kapolresta harus tetap terjaga,
"Tingkatkan koordinasi dan lakukan langkah-langkah bersama pemangku kepentingan terkait sehingga stok, harga, dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan BBM dapat terjaga dan stabil," kata Ardi Sutriono.
Pada Operasi Ketupat Marano 2025 tambahnya, masyarakat dapat mengakses layanan gratis 110 sebagai hotline pelayanan, pengaduan dan pelaporan tanggap darurat, baik terhadap gangguan kamtibmas maupun kemacetan jalur mudik.
"Diharapkan masyarakat dapat merasakan lebaran sesuai tagline 'Mudik Aman, Keluarga Nyaman' dan diharapkan momentum perayaan hari raya Idul Fitri dapat menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi, persatuan dan kesatuan seluruh lapisan masyarakat," terang Ardi Sutriono.