Makassar (Antara Sulsel) - Kementerian Kesehatan mendorong seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menggalakkan Gerakan Indonesia Jantung Sehat Tangkal Kolesterol sebagai upaya mendukung upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit jantung koroner.
"Dihimbau tidak hanya pemerintah, swasta, maupun masyarakat ikut berpartisipasi, sehingga angka kesakitan, kematian dan kecacatan karena penyakit jantung koroner di Indonesia dapat diturunkan," sebut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes, dr Lily Sriwahyuni Sulistyowati, Minggu.
Penyebab utama meningkatnya penyakit jantung koroner, terutama di Indonesia, kata dia, adalah gaya hidup moderen yang minim aktivitas serta gerakan fisik atau sedentari (kurang bergerak).
Seperti duduk sepanjang hari di meja kerja atau meja usaha, sampai memanfaatkan jasa asisten rumah tangga atau media daring (online) untuk mendapatkan segala sesuatu kebutuhanya.
Selain itu faktor lain, ungkap dia, malas bergerak adalah kebiasaan yang perlu diubah karena dampak risiko dari gaya hidup sedentari itu mulai terasa setelah bertahun-tahun.
Merujuk pada hasil survei Sample Registration System (SRS) tahun 2014, di Indonesia menunjukkan penyakit jantung kini menjadi penyebab kematian tertinggi.
Data ini menyebutkan bahwa sekitar 12,9 persen kematian di Indonesia diakibatkan karena penyakit jantung dan pembuluh darah, hal inilah berpotensi meningkat setiap tahunnya.
Sementara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes 2013 melansir sebanyak 42 persen atau hampir separuh proporsi penduduk masuk dalam kelompok usia di atas 10 tahun, berperilaku sedentari atau, satu dari empat penduduk menerapkan perilaku sedentari minimal 6 jam setiap harinya.
Sedangkan data dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO, menunjukkan gaya hidup sedentari adalah satu dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia.
Data lain yang dilaporkan European Prospective Investigation Into Cancer and Nutrition (EPIC) tahun 2008, menunjukkan kematian akibat kebiasaan malas gerak jumlahnya dua kali lebih banyak dibandingkan kematian karena obesitas.
Faktor ini juga diikuti gaya hidup dengan pola makan yang tidak seimbang serta kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok ataupun minum alkohol, berisiko menyebabkan penyakit jantung.
Hidup sehat yang dimaksud adalah gaya hidup yang aktif dan rutin berolahraga, menerapkan pola makan seimbang rendah lemak jenuh dan kolesterol serta kebiasaan sehat tanpa rokok dan minuman beralkohol.
Hal ini efektif bantu mencegah factor risiko utama penyakit jantung yang meliputi diabetes mellitus (penyakit gula atau kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), kebiasaan merokok, kegemukan, dan kadar kolesterol tinggi.
"Kolesterol dan penyakit kardiovaskuler terkait proses yang disebut ateroklerosis, yaitu suatu kondisi yang terjadi ketika terbentuk plak pada dinding pembuluh darah arteri. Penumpukan ini mempersempit arteri, sehingga darah sulit untuk mengalir melalui arteri," ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dr Vito A Damay.
Sebagai nara sumber dalam kampanye Gerakan Jantung Sehat, Indonesia Tangkal Kolesterol 2017, Vito melanjutkan , plak bisa pecah (ruptur) dan memicu terbentuknya bekuan darah dan gangguan aliran darah inilah dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung atau stroke.
"Salah satu faktor utama penyebab ateroklerosis adalah dislipidemia, yaitu peningkatan kadar kolesterol, trigliserida, atau keduanya, ataupun penurunan kadar HDL dalam plasma darah yang berkontribusi pada perkembangan aterosklerosis," jelas pengasuh redaksi medis, Klikdokter.com ini.
Indonesia Tangkal Kolesterol Bersama Nutrive Benecol
Kalbe Nutritionals bersama Kemenkes RI, Yayasan Jantung Indonesia, dan Klikdokter.com telah menggelar seminar Gerakan Jantung Sehat Indonesia Tangkal Kolesterol bersama Nutrive Benecol, dirangkaian edukasi Gerakan Jantung Sehat, serta pengenalan pola piker rendah kolesterol dan rendah risiko penyakit jantung di Makassar.
"Program Indonesia Tangkal Kolesterol 2017 sejalan dengan visi dan misi Kalbe Nutritionals, yakni membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik," kata Group Business Unit Special Needs and Healthy Lifestyle, Kalbe Nutritionals, Diny Elvirani.
Melalui rangkaian edukasi dan inovasi produk ini, lanjutnya, meminimalisir penderita kolesterol dan jantung koroner di Indonesia. Kalbe Nutritionals memiliki portfolio pangan fungsional yang mengandung Plant Stanol Ester (PSE), melalui brand Nutrive Benecol telah diakui dapat membantu menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung koroner di dunia.
Senior Brand Manager Nutrive Benecol menambahkan, dalam kegiatan itu digelar demonstrasi mengenal pola makan dan porsi makan sehat, pola gerak sehat praktis sebagai solusi hidup sedentari, serta program deteksi dini kolesterol tinggi dan risiko penyakit jantung koroner.
"Harapannya dengan mengenali pola pikir, pola makan, dan pola gerak yang sehat, masyarakat Indonesia dapat berperan aktif menjadi agen perubahan, tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan minimal dalam lingkungan keluarga dan sekitarnya," tambah Donny.
Ketua Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Sulsel, Dr A. Majdah M Zain sangat peduli dengan tingginya angka kematian yang disebabkan penyakit jantung di Indonesia. Untuk itu, senam jantung sehat di setiap daerah sampai ke pelosok Sulsel terus ditingkatkan termasuk mendorong kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat melalui Panca Usaha Jantung Sehat.
Melalui kampanye Gerakan Jantung Sehat, Indonesia Tangkal Kolesterol 2017, Nutrive Benecol mengajak masyarakat Indonesia ubahu membahu dalam menurunkan risiko jantung koroner melalui Gerakan Jantung Sehat, dengan mengenal, menurunkan dan mengontrol kolesterol, melalui gaya hidup tangkal.
Sedangkan hidup Tangkal tersebut terdiri dari tujuh langkah Tangkal Kolesterol, yakni, teratur periksa kolesterol, Awasi asupan dan pola makan. Nikmati hidup tanpa rokok dan minuman beralkohol. Giat Berolahraga dengan senam B-FIT. Kendalikan berat badan dan hindari stress. Awasi tekanan darah. Dan lengkapi dengan minum Nutrive Benecol dua kali sehari.
Berita Terkait
Dinkes Majene deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan
Kamis, 21 November 2024 19:12 Wib
Pj Gubernur Sulsel ajak masyarakat galakkan pola hidup sehat
Minggu, 17 November 2024 15:58 Wib
Danlanud Hasanuddin tinjau Dapur Sehat guna mendukung program pemerintah
Jumat, 15 November 2024 23:49 Wib
Dinkes Sulbar menggalakkan perilaku hidup sehat
Jumat, 15 November 2024 10:09 Wib
Dirut BPJS Kesehatan memastikan aset neto masih sehat untuk pembayaran RS 2025
Rabu, 13 November 2024 19:14 Wib
Kapolda Sulbar ajak masyarakat ciptakan lingkungan yang sehat
Selasa, 12 November 2024 15:09 Wib
Pemprov Sulbar gencar sosialisasikan Makan Bergizi Gratis
Sabtu, 9 November 2024 18:34 Wib
Erick Thohir: 40 BUMN sehat, 7 masih dalam proses penyehatan
Selasa, 5 November 2024 10:25 Wib