Jakarta (ANTARA) - Ganda campuran China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong segera mengalihkan fokus mereka untuk mempersiapkan diri menjelang Olimpiade Paris 2024, terlepas dari mereka yang gagal mempertahankan gelar juara Indonesia Open, Minggu.
Zheng/Huang harus mengakui keunggulan dari rekan satu negaranya, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin, 11-21, 14-21 dalam partai final turnamen BWF Super 1000 yang digelar di Istora Senayan Jakarta tersebut.
“Kekalahan hari ini tidak memberikan dampak tertentu untuk (semangat) kami. Bagi kami, turnamen ini adalah ajang introspeksi, bagaimana mencari solusi untuk memperbaiki kelemahan kami,” kata Zheng saat ditemui usai pertandingan.
“Turnamen ini juga untuk bagaimana kami bisa terus mengembangkan diri, dan kami sudah memiliki rencana latihan menjelang Olimpiade mendatang. Sekarang kami fokus ke diri kami sendiri,” ujarnya.
Mengenai jalannya pertandingan final, Zheng/Huang mengakui kompatriotnya mampu tampil lebih dominan, terutama dalam antisipasi pengembalian bola dan strategi.
Sementara, Zheng/Huang yang berstatus unggulan pertama, tidak mampu untuk mencari jalan keluar demi meraih angka.
“Hari ini persiapan lawan lebih matang, sementara kami belum temukan solusi untuk menghadapi mereka,” kata Huang.
“Kami tidak bisa mencari pola yang tepat di lapangan, lawan sangat cepat, pertahanannya bagus, mereka mampu mengembalikan smes-smes keras dari saya,” ujar Zheng menambahkan.
Setelah turnamen ini, ganda campuran peringkat satu dunia itu bertekad untuk bangkit lebih kuat di panggung olahraga terakbar yang akan digelar pada musim panas ini.
Pun dengan Huang, yang belakangan ini memiliki rumor untuk pensiun, mengatakan tidak ingin memikirkan soal hal tersebut.
“Kami belajar banyak dari turnamen ini. Kami akan bersiap untuk latihan untuk memperbaiki kelemahan kami,“ kata Zheng.
“Saya sendiri belum tahu (terkait rencana pensiun). Saat ini fokus saya adalah Olimpiade dulu,” ujar Huang menambahkan.