Ternate (ANTARA Sulsel) - Komisi I DPRD kota Ternate, Maluku Utara, mendorong pemerintah membangun rumah singgah dalam rangka pembinaan bagi Pekerja Seks Komersial (PSK) terkena razia secara berkelanjutan.
"Sebab, razia PSK tidak ada tindaklanjut. Hanya diberi sentuhan moral lalu dilepas. Mereka ini tidak ada pembinaan ketrampilan agar mandiri," kata Wakil Ketua Komisi I DPRD kota Ternate, Masri Anwar Tuara, di Ternate, Selasa.
Dia mengakui, sudah ada pertemuan komisi I dengan pemerintah terkait dengan masalah PSK dan maraknya operasi mereka di kota Ternate.
"Bagaimana langkah dan kebijakan pemerintah terkait dengan penanganan masalah penyakit sosial yang sudah menyebar di sudut-sudut Kota Ternate," katanya.
Solusinya, menurut Masri, komisi I sudah membahas persoalan PSK tersebut pada beberapa waktu lalu sehingga mengharapkan pemerintah memprogramkan pembangunan rumah singgah agar bila ada razia dan PSK terjaring, maka bisa dilakukan pembinaan.
Pemerintah melalui Dinas Sosial melakukan pembinaan keterampilan kepada para PSK dengan mengajarkan membuka usaha agar mereka tidak kembali beroperasi.
"Langkah ini memang tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi butuh kerja keras instansi terknis yang bersentuhan langsung dengan masalah itu," tandas Masri.
Karena itu, perlu ada pengadaan rumah singgah di kota Ternate yang sudah diusulakan, tetapi dihapuskan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Pemerintah menghapus anggaran pengadaan rumah singgah kemungkinan dengan alasan banyak aset bangunan yang bisa digunakan karena kalau membangun baru membutuh anggaran begitu besar," katanya.
Masri mengemukakan, ada beberapa kantor SKPD yang selama ini mau didorong untuk direhabilitasi total tidak bisa dilakukan karena minimnya APBD dan defisit anggaran sehingga tidak serta merta langsung menyiasati TAPD melakukan pencoretan.
"Logika pemerintah mengambil langkah tegas itu pasti ada alasanya. Bisa jadi kebijakan pemerintah memanfaatkan aset bangunan yang ada dengan merehabilitasi kantor itu sebagai rumah singgah agar PSK kena razia bisa dilakukan pembinaan," tegasnya.
Berita Terkait
DPRD ungkapkan anggaran penanganan bencana di Sulsel minim
Kamis, 12 Desember 2024 13:38 Wib
DPR usulkan pembuatan UU dan badan khusus tangani judol
Selasa, 10 Desember 2024 15:55 Wib
Komisi X DPR mendukung pemerintah segera perbaiki infrastruktur sekolah
Senin, 9 Desember 2024 14:42 Wib
Komisi X DPR mendorong pemerataan distribusi guru jangkau daerah 3T
Senin, 9 Desember 2024 10:55 Wib
Komisi VII DPR mengawal proses penghapusan piutang macet UMKM
Sabtu, 7 Desember 2024 17:08 Wib
Anggota DPR: Mundurnya Miftah jadi pelajaran bagi pejabat agar menjaga etika
Jumat, 6 Desember 2024 22:03 Wib
KPU beri dua opsi pilkada ulang akibat kemenangan kotak kosong
Rabu, 4 Desember 2024 14:42 Wib
BMKG menyiapkan posko di 38 provinsi dukung kelancaran Natal-Tahun Baru
Rabu, 4 Desember 2024 14:23 Wib